Logo Bloomberg Technoz

Wapres Dukung TNI-Polri Tindak KKB Papua Lebih Tegas

Fransisco Rosarians Enga Geken
19 April 2023 14:15

Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens saat bertugas (Tangkapan Layar video Twitter @susipudjiastuti)
Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens saat bertugas (Tangkapan Layar video Twitter @susipudjiastuti)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Presiden Maruf Amin sebagai Ketua Badan Pengarah Papua memberikan tanggapan atas tewasnya prajurit TNI dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna, Prajurit Satu (Pratu) Miftahul Arifin di Distrik Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan. Dia salah satu personel gabungan TNI-Polri dalam operasi pembebasan Pilot Susi Air, Philip Mark Mahrtens.

Maruf, melalui juru bicaranya, Masduki Baidlowi mengatakan, aparat keamanan atau TNI-Polri memang harus lebih tegas terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Dia menilai, kehadiran kelompok separatis ini meresahkan warga lokal di Pulau Cenderawasih tersebut.

“Wapres menegaskan kini saatnya TNI dan Polri bersikap tegas dalam melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap KKB secara tepat dan tidak mengganggu rakyat sipil,” kata Masduki dalam keterangan tertulisnya Selasa, (18/04/2023).

Sebelumnya, pemerintah diakui memang meminta TNI-Polri mengedepankan pendekatan persuasif atau soft approach dalam upaya pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut. Aparat penegak hukum tercatat menjalin komunikasi dengan sejumlah tokoh di luar negeri yang diduga bisa berhubungan dengan KKB di Papua. Hal ini dilakukan meski pemerintah sudah menerjunkan lebih dari 900 personel tim gabungan TNI-Polri di sekitar wilayah yang menjadi tempat persembunyian KKB pimpinan Egianus Kogoya tersebut.

Masduki mengatakan, Maruf menitipkan pesan kepada seluruh personel TNI-Polri yang bertugas di Papua. Dia mengatakan agar meninggalnya prajurit dalam operasi tersebut tak membuat gentar melainkan harus menjadi lebih waspada dan berani.