Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sebanyak 6 juta data, terdiri dari NIK, NPWP, tengah dijual pada sebuah forum dark web seharga Rp150 juta. Dalam sebuah tangkapan layar yang dibagikan Teguh Aprianto, melalui medsos X, terselip nama pejabat negara, mulai dari Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan lainnya.

Hasil penelusuran Bloomberg Technoz pengunggah terduga pemilik jutaan data masyarakat Indonesia ini bernama Bjorka God User. Ukuran data keseluruhan mencapai 2 Giga Byte (GB), dengan data kompresi mencapai 500 Mega Byte (MB).

Data berisi nama, NIK, NPWP, Alamat, Email, Kontak Ponsel, Identitas Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kanwil, Jenis Wajib Pajak (WP), Status Pengusaha Kena Pajak (PKP).

Sampel data yang diunggah tertulis nama, NIK, NPWP, alamat dll seperti Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (putra sulung Jokowi dan Wapres Terpilih), Kaesang Pangarep (putra bungsu Jokowi, Ketum PSI), Budi Arie Setiadi (Menteri Kominfo), Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan), Askolani (Dirjen Bea Cukai Kemenkeu).

Teguh dengan @secgron juga menyertakan gambar penawaran data dengan total 6.663.379 tersebut. Dalam unggahan Teguh tampak bahwa data tersebut dihargai US$10.000.

Akun pengunggah 6 juta pembayar pajak Indonesia ini punya reputasi baik dan mulai aktif di forum pada bulan Juni 2023.

“Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar 150 juta rupiah. Data yg bocor diantaranya NIK, NPWP, alamat, no hp, email dll,” tulis Teguh yang merupakan pendiri Ethical Hacker Indonesia.

“NPWP milik Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkominfo, Sri Mulyani & menteri lainnya juga dibocorkan di sampel yg diberikan oleh pelaku.”

Indentifikasi sebuah akun di forum dark web jual 6 juta data NPWP dll Indonesia, ada Jokowi. (Dok: Tangkapan Layar)

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Dwi Astuti, belum dapat memastikan keabsahan data tersebut. Tim teknis DJP sedang melakukan pendalaman, jawab Dwi saat dikonfirmasi Bloomberg Technoz, Rabu (18/9/2024).

(wep)

No more pages