Logo Bloomberg Technoz

Kredit Melambat, BI Sebut Bukan Sinyal Likuiditas Ketat

Azura Yumna Ramadani Purnama
18 September 2024 15:26

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menegaskan likuiditas perbankan masih kuat. Likuiditas akan tetap kuat pada kuartal IV-2024.

Pada Rabu (18/9/2024), Deputi Gubernur BI Juda Agung menyebut pertumbuhan kredit perbankan pada Agustus tumbuh 11,4% year-on-year/yoy. Memang melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang naik 12,4% yoy.

Apakah ini menjadi sinyal likuiditas perbankan sedang ketat? Juda tidak menilainya demikian.

"Ini lebih banyak disebabkan oleh kredit valas. Apresiasi nilai tukar rupiah membuat kredit valasnya seolah-olah kecil. Jadi ini dampak dari apresiasi," tegas Juda dalam jumpa pers usai rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi September.

Sampai Agustus, lanjut Juda, total kredit yang sudah disalurkan perbankan adalah 51% dari Rencana Bisnis. "Itu juga sudah cukup besar," ujarnya.