Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dinas rahasia Israel, Mossad, diduga berada di balik ledakan pager secara serentak di Lebanon yang menewaskan sembilan orang dan melukai hampir 3.000 orang. 

Harian New York Times melaporkan bahwa pager yang digunakan oleh kelompok Hezbollah di Lebanon dimodifikasi dalam operasi bersama antara Mossad dan Kementerian Pertahanan Israel. 

Awal Ledakan Pager

Sekitar jam 15.30 atau 15.45 waktu Lebanon di hari Selasa (17/9/2024) israel diduga mengirim pesan yang seakan-akan berasal dari kepemimpinan Hezbollah. Pesan yang dikirim serentak ke pemilik pager itu memicu alat pengirim pesan berteknologi rendah ini meledak.

Laporan beberapa media menyebut penggunaan pager yang masih luas di Lebanon membuat ledakan itu terjadi di wilayah negara itu selama hampir satu jam.

Pager menjadi alat komunikasi pilihan kelompok Hezbollah yang didukung Iran dalam upaya menghindari pelacakan oleh Israel. Ponsel bukan pilihan karena bisa menunjukkan lokasi pemilik dan koordinatnya bisa dimanfaatkan untuk serangan roket mematikan.

Namun, pager juga digunakan secara luas oleh warga sipil Lebanon. Dan ledakan serentak serta beruntun ini menyebabkan korban luka mencapai hampir 3.000 orang.

Tudingan Ke Israel

Harian New York Times mengutip sejumlah pejabat pemerintah AS dan pemerintah negara lain yang mengatakan ledakan pager itu hasil kerja sama  antara dinas rahasia Israel, Mossad, dan Kementerian Pertahanan negara itu. 

Teori serangan yang muncul adalah bahan peledak seberat 1 hingga 2 ons dimasukkan ke dalam pager dekat baterenya dan dilengkapi dengan alat pemicu.

Pemicu ini akan membuat pager meledak jika menerima pesan tertentu. 

Pemerintah Lebanon juga menuding Israel menjadi biang kerok serangan yang diarahkan pada Hezbollah itu

Israel sendiri tidak bersedia memberi komentar atas tudingan itu. 

Hezbollah adalah kelompok dukungan Iran di Lebanon yang selama satu tahun terakhir terlibat konflik dengan Israel akibat perang Gaza. 

Buatan Taiwan

Pager AR-924. (Dok: Situs Gold Apollo)

Pager berjenis AR-924 disebut-sebut sebagai produk buatan perusahaan teknologi Taiwan skala kecil bernama Gold Appollo Co. 

Namun perusahaan ini berkelit dengan menyatakan tipe jenis ini dibuat oleh perusahaan bernama BAC setelah mendapat izin untuk menggunakan merk Gold Apollo. Dalam pernyataan tertulis, Gold Apollo mengatakan tidak terlibat dalam disain maupun produksi pager jenis itu. 

Tidak diketahui profil perusahaan BAC yang disebut oleh Gold Apollo itu. 

Deepa Kundur, guru besar teknik elektro dan komputer di Universitas Toronto, mengatakan dia curiga kejadian itu merupakan "serangan rantai pasok."  Menurutnya dalam serangan itu, pelaku akan menyusup ke rantai pasok hulu untuk membuat komponen penting yang dilengkapi dengan alat peledak, tanpa diketahui pembeli. 

Teori lain muncul dari David Kennedy, mantan analis Badan Keamanan Nasional AS, yang dikutip CNN bahwa kemungkinan besar memiliki mata-mata di tubuh Hezbollah. Pager itu diberi bahan peledak dan diprogram untuk meledak ketika menerima pesan tertentu. 

Teori lain

Aksi menembus kemanan siber merupakan teori lain penyebab ledakan itu. Satu sumber yang dekat dengan Hezbollah dikutip media bahwa insiden ini merupakan dampak langgsung aksi peretasan Israel ke sistem komunikasi Hezbollah. 

Namun, pernyataan itu belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. 

Teori lain adalah akibat batere lithium pager itu kepanasan sehingga meledak. 

Meski batere lithium-ion digunakan secara luas di barang-barang elektronik, alat ini bisa kepanasan dan terbakan bahkan meledak hebat di beberapa kasus. 

Menteri Telekomunikasi Lebanon Johnny Corm mengatakan pada Bloomberg bahwa alat nirkabel ini kemungkinan terlalu panas sebelum meledak, yang menandakan ada "kesengajaan." Pemerintah Lebanon juga menyatakan insiden itu sebagai serangan Israel.

(red)

No more pages