Logo Bloomberg Technoz

BI Sebut Negara Berkembang Kini Bisa Fokus Dorong Ekonomi

Azura Yumna Ramadani Purnama
18 September 2024 14:17

BI Rate (Bloomberg Technoz/Azura Yumna)
BI Rate (Bloomberg Technoz/Azura Yumna)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan ketidakpastian arah kebijakan moneter global mulai mereda. Ini membuat negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk mengedepankan kepentingan dalam negeri masing-masing.

Pada Rabu (18/9/2024), Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut ketidakpastian kebijakan moneter negara maju makin reda. Ini karena perlambatan laju inflasi.

Di Amerika Serikat (AS), lanjut Perry, inflasi diperkirakan akan semakin mendekati sasaran jangka menengahnya sebesar 2%. Ini bisa tercapai di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya angka pengangguran di negara itu.

"Perkembangan ini mendorong prospek penurunan Fed Funds Rate yang lebih cepat dan lebih besar dari perkiraan semula," tegas Perry dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi September di kantornya, Jakarta.

Sementara di Eropa, tambah Perry, bank sentral ECB telah menurunkan suku bunga acuan sejalan dengan inflasi yang menurun ke arah sasaran jangka menengah 2%. Sedangkan di Asia, bank sentral China (PBoC) juga telah menurunkan suku bunga sejalan dengan inflasi yang rendah dan permintaan domestik yang masih lemah.