"Produk-produk hybrid ini harapannya tentunya akan bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi," ujar Tira.
Integrasi Ekosistem
Adapun, hal lain yang juga membuat ASII percaya dapat mempertahanakn pasar otomotif di Indonesia adalah ekosistem bisnis otomotif yang cukup lengkap, yang mampu menunjang perluasan layanan kepada konsumen.
Ekosistem tersebut meliputi penjualan mobil baru maupun bekas, layanan leasing, asuransi, hingga pembiayaan yang terintegrasi, yang juga tersebar diberbagai penjuru wilayah Indonesia.
"Ini penting, karena memberikan peace of mind gitu ya, kenyamanan, ketenangan buat pemilih kendaraan. Dengan ekosistem yang ada saat ini, mereka jadi satu pintu," tutur dia.
"Kami harapkan itu akan membantu kami untuk tetap resilient di market Indonesia dan sudah terbukti alhamdulillah sudah 20 tahun lebih market share Astra di mobil itu bertahan di atas 50%."
Sepanjang Agustus tahun ini, Penjualan mobil di Indonesia mencapai 76.304 unit, merupakan angka tertinggi secara bulanan sejal awal tahun.
Meski demikian, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu atau secara year on year (yoy), yang sebanyak 88.928 unit, penjualan mobil Agustus masih terbilang anjlok.
Khusus untuk merek-merek dari grup Astra, penjualan mobil pada Agustus 2024 tercatat sebanyak 42.195 unit, dengan pangsa pasar 55%. Capaian tersebut merosot dari bulan sebelumnya yang sebanyak 43.777 unit dan dari Agustus 2023 yang mencapai 50.816 unit.
Namun, dalam segmen EV, merek mobil besutan China masih memimpin, dengan mencatatkan total penjualan mencapai 5.225 unit. Secara rinci, penjualan itu berasal dari BYD sebanyak 2.940 unit, Wuling 1.866 unit, dan Chery sebanyak 449 unit.
Sementara itu, mobil EV grup Astra dari toyota hanya terjual sebanyak 32 unit.
(ibn/dhf)