Menurut Novel, merger PTPP dan WIKA juga tidak akan terjadi di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang akan berakhir pada 20 Oktober mendatang. “Karena tidak mungkin dalam waktu singkat. Mungkin [di Pemerintahan Prabowo],” sebut dia.
Dalam kesempatan yang sama Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pihaknya masih menunggu konsolidasi BUMN Karya yang saat ini tengah dalam pembahasan oleh Kementerian PUPR.
“Kami tetap menunggu konsolidasi [BUMN] karya yang sedang ada di meja Menteri PUPR,” ujarnya.
Erick mengaku, merger BUMN memang tidak akan selesai di masa pemerintahan yang tersisa 32 hari lagi. Merger BUMN konstruksi tersebut merupakan salah satu dari empat proyek strategi perusahaan BUMN yang tak dapat direalisasikan hingga Oktober 2024.
”Karya kan nunggu surat [dari Menteri PUPR], tapi kalau suratnya turun pun nggak keburu,” imbuh Erick.
Adapun merger BUMN Karya menyasar pada tujuh perusahaan, yakni PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Hutama Karya, PT Brantas Abipraya, dan PT Nindya Karya.
(mfd/dhf)