Logo Bloomberg Technoz

“Meskipun demikian saya juga melihat Bank Indonesia tidak akan terlalu terburu-buru dalam melakukan penyesuaian suku bunga acuan,” menurutnya.

Yusuf berpandangan BI memiliki tugas pokok dalam memastikan inflasi pada target yang telah ditentukan. Ia juga melihat BI masih akan mempertimbangkan perubahan harga yang disebabkan pelemahan nilai tukar rupiah.

Padahal nilai tukar rupiah saat ini memang telah mengalami perbaikan, aliran modal asing juga deras masuk ke pasar keuangan domestik akhir-akhir ini.

“Jadi dalam konteks ini BI tentu akan sangat hati-hati dan mempertimbangkan kebijakan mereka dalam memastikan inflasi berada pada target,” pungkasnya.

Sebagai informasi, sampai pagi ini hasil konsensus dari 36 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, memperkirakan BI akan kembali menahan bunga acuan di level 6,25%.

Sebanyak 26 ekonom mempertahankan prediksi 'hold' sementara 10 ekonom memperkirakan BI akan memangkas BI rate sebanyak 25 bps, mendahului keputusan The Fed yang diperkirakan akan menggunting suku bunga dini hari nanti.

Konsensus masih memprediksi di 6,25%, atau mempertahankan BI rate di posisi saat ini. Pada saat yang sama, para pelaku pasar meningkatkan taruhannya bahwa BI akan memangkas bunga acuan siang nanti. Hal itu terlihat dari lelang Surat Utang Negara (SUN) kemarin.

Di tengah lonjakan kenaikan animo pasar dengan peningkatan incoming bids hingga 40%, mencapai Rp63,7 triliun, permintaan imbal hasil dalam lelang juga turun tajam mengindikasikan ada ekspektasi yang kuat terhadap penurunan BI rate pekan ini.

(azr/lav)

No more pages