Jamie Tarabay - Bloomberg News

Bloomberg, Setelah ledakan pager di Lebanon pada Selasa (18/09/2024),  berbagai teori mulai muncul tentang bagaimana perangkat yang dianggap ketinggalan zaman di sebagian besar dunia bisa diubah menjadi senjata yang mematikan, menewaskan sembilan orang dan melukai hampir 3.000 orang.

Ketika Lebanon menuduh Israel bertanggung jawab atas serangan yang ditargetkan pada kelompok Hizbullah, spekulasi berkembang bahwa rantai pasokan pager ini telah disusupi. Salah satu teori yang umum adalah bahwa baterai pager telah direkayasa untuk memanas hingga menyebabkan ledakan.

Panasnya baterai menunjukkan adanya "permainan kotor," kata Menteri Telekomunikasi Lebanon Johnny Corm kepada Bloomberg.

Namun seorang ahli keamanan siber, Robert Graham, membantah teori itu. Dia mengatakan di X bahwa "membuat baterai melakukan sesuatu yang lebih dari sekadar terbakar sangat sulit dan tidak masuk akal. Jauh lebih masuk akal jika seseorang menyuap pabrik untuk menanam bahan peledak di perangkat tersebut."