Logo Bloomberg Technoz

Salah satu cara paling sederhana untuk membedakan emas asli dan palsu adalah dengan memperhatikan ciri fisiknya. Emas asli biasanya memiliki kode huruf atau angka yang menunjukkan asal serta kadar emasnya.

Pada perhiasan, Anda mungkin akan menemukan ukiran angka seperti 1 hingga 999, atau kode karat seperti 10K, 18K, 22K, dan 24K. Kode-kode ini adalah petunjuk penting untuk memastikan keaslian emas.

3. Menguji dengan Magnet

Uji magnet adalah metode yang cukup populer dalam mengecek keaslian emas. Emas asli tidak bersifat magnetis, sehingga tidak akan tertarik oleh magnet. 

Namun, perlu diingat bahwa beberapa logam campuran dalam perhiasan emas, seperti besi atau nikel, dapat tertarik oleh magnet. Tes ini lebih cocok dilakukan pada emas batangan dengan kadar 24 karat, yang tidak memiliki campuran logam lain.

4. Menggoreskan pada Keramik

Anda juga bisa menggunakan keramik polos untuk menguji keaslian emas. Caranya, cukup goreskan emas ke permukaan keramik. Jika muncul goresan hitam, kemungkinan besar emas tersebut mengandung logam lain. 

Sebaliknya, emas asli tidak akan meninggalkan goresan, dan warnanya tetap kuning mengilat meskipun digoreskan.

5. Tes Asam Nitrat

Tes ini lebih kompleks dan memerlukan kehati-hatian. Dengan meneteskan asam nitrat pada emas, Anda bisa melihat reaksi kimia yang terjadi. Emas asli tidak akan bereaksi terhadap asam nitrat, sedangkan emas palsu akan menunjukkan perubahan warna. Misalnya, logam berlapis emas akan berubah warna menjadi kuning, hijau, atau putih susu tergantung jenis logamnya. Tes ini sebaiknya dilakukan oleh ahli karena asam nitrat berbahaya.

6. Menggigit Emas

Cara klasik yang sering digunakan untuk menguji keaslian emas adalah dengan menggigitnya. Emas asli akan menunjukkan bekas gigitan karena sifatnya yang lunak. Sebaliknya, emas palsu tidak akan menunjukkan bekas gigitan karena logam campuran yang lebih keras.

Ilustrasi Harga Emas Dunia. (Dok: Bloomberg)

7. Mencium Bau Emas

Meskipun terdengar unik, mencium bau emas bisa menjadi salah satu cara untuk memeriksa keasliannya. Emas asli tidak berbau meskipun terkena air atau keringat. Sebaliknya, emas palsu yang mengandung logam seperti tembaga atau kuningan akan mengeluarkan bau yang kurang sedap, terutama setelah bersentuhan dengan air atau keringat.

8. Menguji Konduktivitas Emas

Emas adalah konduktor yang baik untuk panas dan listrik. Tes konduktivitas ini bisa dilakukan untuk memeriksa apakah emas yang Anda miliki asli atau tidak. Emas asli memiliki konduktivitas yang lebih baik dibandingkan logam lain seperti kuningan. Oleh karena itu, emas sering digunakan dalam teknologi seperti komponen elektronik dan pelindung pada perangkat luar angkasa.

9. Mengukur Suara Dering Emas

Tes suara dering juga bisa dilakukan untuk membedakan emas asli dan palsu. Emas batangan asli yang dijatuhkan pada permukaan keras akan menghasilkan suara dering yang panjang dan nyaring. Sebaliknya, emas palsu biasanya menghasilkan suara dering yang lebih pendek dan kurang nyaring.

10. Menghitung Kepadatan Emas

Mengukur kepadatan emas adalah metode yang lebih ilmiah untuk membedakan emas asli dan palsu. Dengan menggunakan air dan gelas, Anda bisa menghitung densitas emas menggunakan rumus:

Densitas = Massa Emas / Pergeseran Volume

Emas murni memiliki densitas sekitar 19,3 g/ml. Jika hasil pengukuran Anda mendekati angka ini, maka emas tersebut kemungkinan besar asli. Namun, setiap kadar emas memiliki densitas yang berbeda-beda, seperti emas 18 karat yang memiliki densitas antara 15,2 hingga 15,9 g/ml.

Mengecek keaslian emas adalah langkah penting sebelum melakukan investasi atau membeli perhiasan. Berbagai metode di atas, mulai dari tes fisik, magnet, hingga tes kimia, dapat membantu Anda memastikan bahwa emas yang Anda miliki adalah asli. Dengan pengetahuan ini, Anda bisa lebih yakin dalam berinvestasi emas tanpa khawatir tertipu dengan emas palsu.

(red/seo)

TAG

No more pages