Logo Bloomberg Technoz

“Tidak hanya untuk tahun ini tetapi juga tahun-tahun berikutnya,” katanya.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor Indonesia pada Agustus adalah US$ 20,67 miliar. Naik 9,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Walau tumbuh, tetapi impor melambat dibandingkan Juli yang naik 11,07% (yoy).

Sementara itu, nilai ekspor Indonesia pada Agustus adalah US$23,56 miliar. Naik 7,13% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan Juli, di mana ekspor tumbuh 6,46% (yoy).

Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia kembali mampu mencetak surplus US$ 2,89 miliar bulan lalu. Angka ini tercatat meningkat jika dibandingkan besaran Juli 2024 yang surplus US$0,47 miliar.

Maka Indonesia berhasil mencetak surplus neraca perdagangan selama 52 bulan beruntun. Meski surplus terjadi selama lebih dari 4 tahun, tetapi ini bukan rekor terpanjang. Surplus terpanjang pernah terjadi 152 bulan berturut-turut pada Juni 1995-April 2008.

Adapun, Indonesia mengalami surplus perdagangan terbesar dengan Amerika Serikat (AS) sebesar US$1,71 miliar, sementara defisit perdagangan terdalam tercatat dengan China yakni defisit US$1,10 miliar.

“Pada Agustus 2024 Indonesia surplus perdagangan barang dengan beberapa negara tiga terbesar; AS US$1,71 miliar, kemudian India US$1,08 miliar, dan Filipina US$0,85 miliar,” tutur Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (17/9/2024).

(azr/lav)

No more pages