“Persoalan pelepasan saham founder itu ranah pribadi masing-masing, sedangkan yang patut diperhatikan investor adalah bagaimana perusahaan punya visi ke depan tumbuh berkelanjutan, itu sudah tampak dari kinerja kuartal ke kuartal yang membaik,” katanya.
Secara kinerja, pada laporan kinerja di akhir Juli 2024 lalu, GOTO mencatatkan pendapatan bersih mencapai Rp 7,74 triliun di semester I-2024, meningkat 12,4% dari periode yang sama Juni 2023 sebesar Rp 6,88 triliun.
Selain itu, GOTO juga mampu menekan rugi bersih atribusi entitas induk sebesar 62,3% menjadi Rp 2,7 triliun, dari rugi bersih sebelumnya Rp 7,16 triliun.
Khusus di Q2-2024, rugi EBITDA grup yang disesuaikan membaik sebesar 95% year on year (YoY) dan membaik 53% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ) mencapai Rp 48 miliar.
Patrick Walujo, Direktur Utama GoTo, mengatakan kolaborasi dengan Alibaba ini tidak hanya akan memperkuat infrastruktur teknologi GoTo, namun juga akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghadirkan solusi dan layanan terdepan kepada jutaan pengguna dan pelaku bisnis di Indonesia.
Pada awal perdagangan Rabu ini (18/9), saham GOTO dibuka menguat di Rp 66/saham. Setelah itu, saham GOTO bergerak di Rp 66-68/saham. Nilai transaksi saham GOTO pagi ini pukul 09.25 WIB sebesar Rp 103 miliar dengan volume perdagangan 1,80 miliar saham. Sepekan terakhir saham GOTO naik 19%.
(ibn)