Mossad Diduga Dalangi Ledakan Pager yang Lukai Ribuan di Lebanon
Delia Arnindita Larasati
18 September 2024 10:30
Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan intelijen Israel, Mossad, disebut menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam 5.000 pager buatan Taiwan yang dipesan oleh Hizbullah lima bulan sebelum meledak pada Selasa (17/09/2024). Ledakan tersebut menewaskan sembilan orang dan melukai hampir 3.000 lainnya, termasuk anggota kelompok Hizbullah.
Menurut sumber, seperti diberitakan oleh sejumlah media termasuk Reuters hingga The Times of Israel, perencanaan ledakan tersebut tampaknya sudah dilakukan selama berbulan-bulan. Mereka menempatkan sejumlah PETN, bahan yang sangat mudah meledak, pada perangkat baterai dan meledakkannya dengan cara menaikkan suhu baterai dari jauh. Wall Street Journal melaporkan sebelumnya bahwa beberapa anggota Hizbullah merasa pager mereka menjadi panas dan membuangnya sebelum ledakan terjadi.
Video-video yang beredar di media sosial dan kantor-kantor berita menunjukkan ledakan-ledakan dahsyat di berbagai lokasi. Dalam sebuah video CCTV, seorang pria terlihat sedang memilih buah di sebuah supermarket ketika sebuah ledakan merobek tasnya. Para pengunjung terlihat berlarian menjauh ketika mereka mendengar ledakan tersebut, sementara pria itu terjatuh ke tanah sambil memegangi perut bagian bawahnya. Setelah beberapa detik, dia terdengar mengerang kesakitan.
Video-video di media sosial lainnya menunjukkan sejumlah besar orang yang terluka, termasuk setidaknya satu orang anak. Mereka yang terluka berlumuran darah, beberapa di antaranya mengalami luka pada wajah dan tangan.
Meskipun militer Israel mengatakan bahwa mereka tidak akan mengomentari ledakan-ledakan tersebut, baik Lebanon maupun Hizbullah telah menyalahkan Israel atas serangan tersebut. Iran, yang mendukung Hizbullah, juga menyalahkan apa yang disebutnya sebagai "terorisme Israel."