Logo Bloomberg Technoz

Bom Waktu di Balik Booming Ekonomi Daerah Tambang

Dovana Hasiana
18 September 2024 10:10

Ilustrasi tambang (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi tambang (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta Pertumbuhan ekonomi yang melejit di berbagai wilayah sekitar tambang ditengarai berbanding terbalik dengan pemerataan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di areal tersebut. Fenomena ini pun dianggap sebagai bom waktu yang perlu mendapat perhatian khusus di Indonesia.

Riset ReforMiner Institute menggambarkan pertumbuhan ekonomi di Halmahera, Maluku —yang menjadi salah satu daerah basis investasi tambang nikel — berada pada kisaran 20%—25% pada rentang 2020—2023. Angka tersebut jauh di atas rerata pertumbuhan ekonomi anual nasional yang hanya 5%—6%. 

“Namun, di daerah-daerah itu angka kemiskinan, tingkat kedalaman kemiskinan, dan keparahan kemiskinan itu naik signifikan,” ujar Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro dalam agenda Leaders Forum, dikutip Rabu (18/9/2024).

Menurut data Badan Pusat Statistik  (BPS), persentase penduduk miskin di Maluku Utara adalah sebesar 6,46% pada Maret 2023, naik 0,09% poin terhadap September 2022, dan naik 0,23% poin terhadap Maret 2022.

Tumpukan FeNi di Kepulauan Obi, Maluku Utara Indonesia./Bloomberg-Dimas Ardian

Apabila dibandingkan dengan kota dan kabupaten lainnya di Maluku Utara, menurut laporan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), indeks kedalaman kemiskinan Halmahera Tengah merupakan yang tertinggi kedua setelah Halmahera Timur.