Logo Bloomberg Technoz

Namun, ringgit Malaysia tertekan 0,25% dengan baht yang bergerak turun sedikit 0,03%.

Volatilitas pasar jelang putusan penting yang akan berdampak besar pada pergerakan pasar, diperkirakan makin meningkat. Masih terjadi keterbelahan ekspektasi antara para traders dan para analis pasar.

Konsensus Bloomberg masih memprediksi, The Fed hanya akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps dini hari nanti. Sementara para traders cenderung memasang taruhan lebih besar. Survei CME FedWatch sampai pagi ini mencatat, probabilitas penurunan Fed fund rate sebesar 50 bps mencapai 63%.

Data kenaikan penjualan ritel AS yang tak terduga seperti dirilis tadi malam, sepertinya belum menggoyahkan keyakinan para traders bahwa AS di dunia itu sebenarnya masih belum membutuhkan pemangkasan dalam angka besar.

Peluang BI Rate

Dari dalam negeri, pasar akan mengarahkan perhatian pada hasil Rapat Dewan Gubernur BI yang akan diumumkan pada pukul 14.00 WIB. Hasil konsensus Bloomberg sampai pagi ini menghasilkan median 'hold' atau tidak ada penurunan BI rate.

Namun, sebagian analis mempertahankan prediksi bahwa BI kemungkinan besar akan memangkas bunga acuan siang nanti, yang berarti mendahului langkah The Fed pada Kamis dini hari.

Ada banyak faktor yang dinilai dapat memperkuat keputusan penurunan BI rate sebesar 25 bps siang ini, termasuk salah satunya adalah sinyal pelemahan ekonomi global -China dan AS- yang membutuhkan respon kebijakan. Selain juga situasi permintaan di ekonomi domestik yang telah melemah dengan aktivitas manufaktur terkontraksi dan gelombang PHK yang meningkat.

Selain itu, rekam jejak Gubernur BI Perry Warjiyo selama ini dalam menentukan kebijakan yang mengejutkan pasar.

"Gubernur BI adalah seorang pragmatis yang cenderung bertindak mendahului pasar [ahead of the curve]. Perry mungkin telah mengisyaratkan penurunan BI rate pada Oktober nanti atau setelah The Fed. Namun, rekam jejaknya menunjukkan bahwa ia bisa bertindak berdasarkan data dan bertindak tegas yang mengejutkan pasar," kata Head of Research Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro, yang memprediksi penurunan BI rate 25 bps siang nanti.

Para pelaku pasar juga terlihat menaikkan ekspektasi terhadap pemangkasan bunga acuan siang nanti, terlihat dari lelang Surat Utang Negara (SUN) kemarin. Rata-rata imbal hasil lelang menurun, bahkan hingga dua digit poin untuk SUN seri FR0103. "Itu menunjukkan ekspektasi yang sangat kuat terhadap penurunan BI rate pertama pada September ini," kata Macro Strategist Lionel Priyadi dan Analyst Nanda Rahmawati dari Mega Capital, dalam catatannya.

Meski ekspektasi pasar menguat, sebagian analis masih menilai akan terlalu berisiko bila BI memangkas bunga acuan hari ini. Meski kinerja neraca dagang Agustus membukukan kenaikan nilai surplus yang signifikan, akan tetapi keseluruhan kuartal III diperkirakan hanya akan membukukan surplus US$6 miliar-US$6,5 miliar.

"Itu berarti defisit transaksi berjalan akan sebesar US$4,25 miliar hingga US$4,75 miliar kuartal ini, atau setara 1,15-1,25% dari Produk Domestik Bruto," kata Lionel.

Alhasil, defisit transaksi berjalan 12 bulan terakhir bisa semakin melebar ke -0,75% hingga 0,80% dari PDB, naik dibanding kuartal II lalu sebesar -0,58% dari PDB.

"Dalam pandangan kami, ancaman pelebaran defisit transaksi berjalan akan membatasi besaran penurunan BI rate pada kuartal IV nanti jadi hanya dua kali masing-masing 25 bps," kata Lionel.

Ia menilai, meski rupiah menguat signifikan dua bulan terakhir karena sokongan dana hot money, menjadi terlalu berisiko bagi nilai tukar bila BI rate dipangkas terlalu dini dan terlalu banyak.

"Pemotongan BI rate terlalu dini dan terlalu banyak akan membuat rupiah terkena risiko volatilitas tinggi dalam waktu dekat," jelasnya.

Analisis teknikal

Secara teknikal nilai rupiah berpotensi menguat terbatas hari ini menuju resistance terdekat pada level paling potensial Rp15.310/US$. Level resistance selanjutnya adalah menuju Rp15.300/US$ dan Rp15.250/US$ sebagai level optimis penguatan rupiah dengan time frame daily.

Adapun nilai rupiah memiliki support pada level Rp15.350/US$ dan support psikologis di Rp15.400/US$. Apabila level ini berhasil tembus, maka mengkonfirmasi laju support selanjutnya kembali kepada level Rp15.450/US$ dalam jangka menengah (Mid-term).

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Rabu 18 September 2024 (Riset Bloomberg Technoz)

(rui)

No more pages