Seruannya untuk gencatan senjata yang akan membekukan pasukan Rusia di Ukraina tidak disukai oleh Kyiv, AS, dan para pendukung Ukraina lainnya.
Dalam pertemuan mereka minggu ini, Li dan Shoigu berjanji untuk mengembangkan lebih banyak kerja sama antara komando-komando militer mereka, berbagai pasukan dan institusi-institusi akademis, menurut pernyataan Kementerian Pertahanan China.
Mereka juga menegaskan bahwa kedua belah pihak akan "dengan tegas mendukung" satu sama lain untuk mempertahankan "kepentingan inti mereka, terutama dalam hal kedaulatan, integritas teritorial, masalah keamanan dan pembangunan," serta saling mendukung penentangan satu sama lain terhadap "campur tangan pihak luar dalam urusan dalam negeri."
Sebelumnya dalam perjalanan tersebut, Li juga bertemu dengan Putin dan mengucapkan selamat kepada pemimpin Rusia tersebut karena "mempromosikan perdamaian dunia," menurut sebuah video yang tidak diketahui asalnya yang diunggah di platform video pendek Tiongkok.
Video tersebut tampaknya menunjukkan Li dalam pertemuan dengan Putin dan Shoigu membacakan pidato yang telah disiapkan dimana menyebut Putin sebagai "pemimpin yang luar biasa."
(bbn)