Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon, Jeanine Hennis-Plasschaert, dalam pernyataannya menyebut sembilan orang tewas, termasuk anak-anak. Dia menyebut insiden tersebut sebagai "eskalasi yang sangat mengkhawatirkan". Ia menambahkan bahwa menurut hukum humaniter internasional, "warga sipil bukanlah target dan harus dilindungi setiap saat."
Perangkat nirkabel kemungkinan mengalami panas berlebih sebelum ledakan terjadi, menunjukkan adanya "permainan curang," ujar Menteri Telekomunikasi Lebanon Johnny Corm kepada Bloomberg. Para ahli berteori bahwa pager tersebut dimodifikasi lebih awal dalam rantai pasokan sebelum pengiriman, mungkin dengan menanam bahan peledak yang dapat dipicu dari jarak jauh.
Harga minyak naik karena kekhawatiran para trader bahwa ledakan mematikan tersebut akan memicu ketegangan geopolitik.
Jika ledakan itu dilakukan oleh Israel, ini akan menjadi salah satu serangan paling canggih yang pernah dilakukan oleh kedua pihak, yang telah terlibat dalam bentrokan berkala selama sekitar empat dekade. Pager, yang sebagian besar tak lagi digunakan di negara-negara Barat selama beberapa tahun, populer di kalangan pejuang Hizbullah karena mereka percaya teknologi rendah tersebut mampu menghindari intersepsi intelijen Israel.
Selasa malam, New York Times mengutip pejabat AS dan lainnya yang tidak diidentifikasi, mengatakan bahwa Israel bertanggung jawab atas operasi tersebut. Mereka menyebut Israel menanam sejumlah kecil bahan peledak di pager, yang telah disuplai dari Taiwan.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa pager menerima pesan pada pukul 15.30 waktu setempat yang tampaknya berasal dari kepemimpinan Hizbullah sesaat sebelum bahan peledak meledak.
Menurut seorang pejabat militer Lebanon yang tidak ingin identitasnya diketahui, sekitar 1.500 anggota Hizbullah terluka dalam serangan tersebut.
Meskipun itu mungkin salah satu korban terbesar dalam satu hari bagi Hizbullah, jumlah tersebut tidak akan berdampak besar pada kekuatan tempur kelompok tersebut, yang diperkirakan berjumlah sekitar 100.000 anggota.
"Pager ini diledakkan dengan teknologi tinggi oleh musuh Israel," kata anggota parlemen Hizbullah, Ibrahim Mousawi, kepada saluran televisi kelompok tersebut.
"Dewan Menteri dengan suara bulat menegaskan kecamannya terhadap agresi kriminal Israel ini, yang merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Lebanon dan kejahatan menurut semua standar," kata Menteri Informasi Ziyad Makari dalam pernyataannya yang disiarkan dari Beirut, ibu kota Lebanon.
Dugaan serangan ini memperburuk ketegangan yang telah terjadi sejak bulan Juli, ketika Israel membunuh seorang komandan utama Hizbullah di Beirut. Hizbullah telah bersumpah akan membalas kematian tersebut, yang segera diikuti oleh pembunuhan pemimpin politik Hamas di Teheran.
Meskipun Israel tidak mengklaim atau menyangkal keterlibatan dalam pembunuhan tokoh Hamas tersebut, janji Iran untuk membalas meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya perang di Timur Tengah. Para politisi Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, semakin memperingatkan bahwa perang habis-habisan melawan Hizbullah tidak terhindarkan.
Pada Senin (16/09/2024) malam, kabinet Israel menyatakan bahwa memungkinkan warga yang terlantar akibat serangan Hizbullah untuk kembali ke rumah mereka kini menjadi tujuan resmi, yang menandakan negara tersebut semakin mendekati serangan skala besar.
Puluhan ribu warga sipil telah dievakuasi dari Lebanon selatan dan Israel utara akibat bentrokan yang dimulai setelah perang Israel-Hamas meletus di Gaza.
Dorongan AS
AS telah berusaha meredakan ketegangan antara Hizbullah dan Israel. Amos Hochstein, salah satu penasihat senior Presiden Joe Biden untuk Timur Tengah, bertemu dengan Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant di Israel pada Senin.
Menurut sumber pejabat AS, dia mengatakan kepada Netanyahu bahwa AS tidak percaya konflik yang lebih luas di Lebanon akan membantu warga Israel utara kembali ke rumah mereka. Dan jika terjadi, malah akan meningkatkan risiko perang regional yang lebih luas.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matt Miller mengatakan pada Selasa (17/09/2024) bahwa AS tidak terlibat maupun diberitahu sebelumnya mengenai insiden pager tersebut dan masih mengumpulkan informasi. Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, dalam sebuah pengarahan terpisah menyatakan bahwa insiden tersebut menyoroti urgensi solusi diplomatik atas konflik di perbatasan utara Israel yang "telah berlangsung terlalu lama", serta perang di Gaza.
Selama ledakan pada Selasa, 2.750 orang terluka dan delapan orang dipastikan tewas, menurut otoritas Lebanon. Sekitar 200 dari mereka yang terluka berada dalam kondisi kritis. Hizbullah menyebutkan bahwa dua anggotanya tewas, termasuk putra seorang anggota parlemen.
Ledakan tersebut terjadi terutama di pinggiran selatan Beirut, di mana Hizbullah memiliki pengaruh kuat.
Donor Darah
Pihak berwenang Lebanon menyerukan donor darah dan meminta staf rumah sakit di seluruh negeri untuk melapor bertugas. Salah satu rumah sakit utama di Beirut mengatakan bahwa mereka telah mencapai kapasitas penuh dan mendesak warga untuk pergi ke tempat lain guna mendapatkan pengobatan.
Cuplikan siaran televisi dari Beirut menunjukkan seorang pria berlumuran darah duduk di tanah sementara banyak lainnya yang tampaknya terluka dalam ledakan tersebut sedang dibawa pergi. Palang Merah Lebanon mengatakan lebih dari 50 ambulans telah dikerahkan.
Menurut penyiar publik Kan, tak lama setelah ledakan tersebut Netanyahu dan Gallant mengadakan pengarahan keamanan di Tel Aviv.
(bbn)