Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, perkembangan nilai tukar mata uang ringgit Malaysia juga membebani harga CPO. Kemarin, mata uang Negeri Harimau Malaya menguat tajam 1,02% terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Saat ringgit menguat, maka CPO menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan CPO pun turun dan harga mengikuti.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO terjebak di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 37,47. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Akan tetapi, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 0. Sudah paling rendah, sangat jenuh jual (oversold).

Alhasil, harga CPO sepertinya berpeluang bangkit. Target resisten terdekat adalah MYR 3.742/ton. Jika tertembus, maka MYR 3.873/ton berpotensi menjadi target selanjutnya.

Sementara target support terdekat ada di MYR 3.647/ton. Penembusan di titik ini bisa membuat harga CPO turun lagi menuju MYR 3.508/ton.

(aji)

No more pages