Keseimbangan primer dalam APBN 2025 dipatok pemerintah Rp63,33 triliun dan telah disepakati oleh Banggar.
Begitu juga dengan defisit anggaran sebesar Rp616,18 triliun atau 2,53% dari Produk Domestik Bruto (PDB) telah disepakati Banggar. Pembiayaan anggaran juga dipatok sebesar Rp 616,18 triliun dan telah mendapatkan kesepakatan.
Berikut ini daftar asumsi makro RAPBN 2025 Banggar DPR:
- Pertumbuhan ekonomi: 5,2%
- Laju inflasi: 2,5%
- Nilai tukar rupiah: Rp16.000/US$
- Suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun: 10%
- Harga minyak mentah Indonesia atau ICP: US$82 per barel
- Lifting minyak mentah: 605 ribu barel per hari
- Lifting gas: 1.005 ribu barel setara minyak per hari
Selain itu, terdapat beberapa target pembangunan nasional 2025 yang disepakati Banggar:
- Tingkat kemiskinan: 7%-8%
- Tingkat kemiskinan ekstrem: 0
- Rasio gini: 0,379-0,382
- Tingkat pengangguran terbuka: 4,5%-5%
- Indeks Modal Manusia: 0,56
- Nilai tukar petani: 115-120
- Nilai tukar nelayan: 105-108
Atas kesepakatan tersebut, Said menyampaikan bahwa dari 9 fraksi yang telah menyampaikan pandangan mini atas RUU APBN 2025, 8 diantaranya menyetujui dan 1 fraksi yakni PKS setuju dengan catatan.
“Sebelum penandatanganan naskah apakah hasil raker ini kita sepakati dan kita lanjutkan ke tingkat II tanggal 19 september? Setuju?,” tuturnya. “Setuju,” jawab anggota raker.
(wep)