Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta Berikan Protein Initiative—organisasi nirlaba penyedia susu ikan — menyampaikan sejumlah kesiapan industri dalam negeri dalam menyediakan susu ikan untuk program susu gratis guna mendukung program Makanan Bergizi Gratis (MBG). 

Menurut Founder Berikan Protein Intiative Yogie Arry, meskipun saat ini distribusi produksi baru bisa mencakup satu kabupaten, dia optimistis dengan dukungan teknologi dalam negeri, industri siap menduplikasi proses produksinya.

"Dengan kemampuan kita, dan sekarang alhamdulillah teknologi anak bangsa kita siap untuk menduplikasinya, ketika, misalnya dari pemerintah sendiri itu ada yang namanya advance market, komitmen dari pemerintah dan itu secara saya yakin di industri segera menyiapkan industri untuk mensupplynya," kata Yogie dalam acara Bincang Bahari  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bertajuk ‘Apa Itu Susu Ikan?’, Selasa (17/9/2024).

Untuk diketahui, produksi susu Berikan Protein Initiative, kata Yogie terbesar saat ini berada di Indramayu dengan kapasitas produksi mencapai 30 ton bahan aktif.

Jika bahan aktif tersebut diolah menjadi minuman siap diminum dengan kemasan 120 ml, industri mampu memproduksi sekitar 3,5 juta botol, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 167.000 anak.

"Jadi gambarannya adalah kita masih ada satu itu di Indramayu sanggup untuk menyuplai 167.000 anak SD selama sebulan," jelasnya. 

Pabrik susu dalam botol./Bloomberg-Oliver Bunic/

Di luar rencana produksi susu ikan, Kementerian Pertanian juga menyatakan sebanyak 36 perusahaan telah berkomitmen sebagai investor, untuk mendukung pengadaan susu dalam program Makan Bergizi Gratis, salah satunya yakni PT Frisian Flag Indonesia.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan keterlibatan investor swasta tersebut difokuskan untuk mendongkrak produksi susu di dalam negeri, guna untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis, yang salah satu menunya adalah susu.

“Jadi dengan Frisian Flag itu termasuk dari beberapa perusahaan yang memang ingin meningkatkan salah satunya,” kata Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di seusai rapat bersama Komisi IV DPR RI, Kamis (12/9/2024).

"Akan tetapi, ada beberapa perusahaan yang [produknya] kita biasa minum susu kalau di rumah kita biasa belanja di supermarket. Perusahaan-perusahaan itu juga menambah populasi sapinya supaya produktivitasnya bisa nambah."

Sudaryono menyebut pemerintah membuka ruang kepada investor untuk membangun industri daging dan industri susu dengan mendatangkan sapi hidup. Dia menegaskan langkah tersebut dilakukan tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Selain perusahaan dalam negeri, Kementan juga telah bekerja sama dengan perusahaan luar negeri yakni perusahaan susu asal Qatar, Baladna Milk, untuk swasembada susu.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan ketika Baladna Milk dapat memproduksi 2 juta ton, dia akan memberi lampu hijau.

"Dengan kemampuan produksi 2 juta ton per tahun diharapkan makin menurunkan kebutuhan impor tiap tahun. Sesuai dengan Blueprint Pertanian, diharapkan 2029 Indonesia sudah swasembada susu," kata Amran.

(prc/wdh)

No more pages