Data tersebut menjadi menarik, pada siang ini volume perdagangan saham GOTO jauh lebih unggul dan ramai dibandingkan dengan transaksi jual–beli saham Big Caps lainnya seperti saham BRIS, BBRI, ANTM, ADRO, dan BMRI, yang masing-masing hanya 188 juta, 160 juta, 146 juta, 128 juta dan 77 juta saham.
Target dan Rekomendasi Saham GOTO
Berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 25 Analis merekomendasikan Buy saham GOTO. Sementara hanya ada 10 Analis rekomendasikan Hold, dan tidak ada satupun yang merekomendasikan Sell.
Konsensus menghasilkan target harga potensial saham GOTO dapat mencapai Rp82/saham untuk 12 bulan ke depan.
Terbaru, Etta Rusdiana Putra, Analis Maybank Investment Banking Group memberikan rekomendasi Buy/ Beli saham GOTO dengan target harga Rp95/saham. Sedangkan, Laras Nadira, Analis Yuanta Investment Consulting memberikan rekomendasi Buy dengan target harga yang sama mencapai Rp95/saham.
Etta Rusdiana Putra, Analis Maybank Investment Banking Group dalam risetnya pasca pertemuan GOTO pada 5 Agustus mengatakan, manajemen optimis, terutama tentang pencapaian target peningkatan positif di 15% Gross Transaction Value (GTV) untuk On-Demand Services (ODS) pada tahun penuh 2024, dan pertumbuhan 20% QoQ untuk lini usaha Financial Technology (Fintech) pada Kuartal III-2024.
GOTO menargetkan Buy Now, Pay Later (BNPL) bakal tumbuh 20% QoQ mencapai Rp4,2 triliun. Dengan kemungkinan dapat mencapai Rp5 triliun di 2024.
“Kami pikir ini dapat dicapai, karena BNPL GOTO masih sangat kecil dibandingkan dengan total pinjaman kartu kredit yang mencapai Rp96,5 triliun pada Mei 2024 (Hanya 4,3% dari total pembayaran kartu kredit),” terang Etta dalam riset terbarunya.
Senada dengan pandangan positif terhadap saham GOTO, Peter Milliken, Analis Deutsche Bank dalam riset yang dipublikasikan memaparkan, GOTO punya potensi dan nilai yang solid, didukung oleh sejumlah sentimen, seperti menggenggam posisi kuat di sektor mobilitas dan e-commerce, yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat bisnis layanan keuangan.
Kemudian GOTO juga fokus dalam hal perbaikan dari sisi keuangan, dengan target break-even EBITDA yang disesuaikan di tahun ini, neraca yang kuat untuk mendanai pertumbuhan atau pengembalian modal, dan juga GOTO punya reputasi yang amat baik dengan status sebagai juara lokal.
Dalam layanan On-Demand Services, GOTO berfokus untuk terus memperluas jangkauan dan meningkatkan sinergi di antara kelompok pengguna pada layanan ride-hailing, pengantaran makanan, dan layanan keuangan.
“Kami memperkirakan GTV layanan ODS akan mencapai CAGR sebesar 13% pada periode 2023 sampai dengan tahun 2028,” terang Analis Deutsche Bank.
(fad)