"Patut disadari bahwa untuk menyatukan dua bank yang memiliki karakteristik bisnis dan budaya perusahaan yang berbeda perlu dilakukan secara berhati-hati dan tidak dapat terburu-buru," tutur Dian.

Sebelumnya, OJK menargetkan merger kedua bank dapat rampung dan akan selesai pada kuartal pertama tahun ini. Namun, hingga kini merger belum kunjung terealisasi.

Meski begitu, pada Mei lalu, Hanwha Life, perusahaan keuangan asal Korea Selatan resmi mengakuisi 40% saham Bank Nobu. Berdasarkan informasi di pasar, keduanya telah menandatangani sale purchase agreement (SPA) pada Jumat pekan lalu, dan diumumkan pada Senin (6/5/2024) kemarin.

Penandatanganan SPA juga dihadiri oleh Presiden dan Chief Global Officer (CGO) Hanwha Life Kim Dong-Won, Wakil Ketua sekaligus CEO Yeo Seung-Joo, dan CEO Lippo Grup John Riady.

(ibn/dhf)