Logo Bloomberg Technoz

Adapun sepanjang semester I, emiten perbankan syariah pelat merah tersebut memang mencatatkan kinerja keuangan yang positif, dengan kenaikan laba bersih sebesar 20,28% secara tahunan menjadi Rp2,82 triliun.

Selain itu, total pendapatan bersih BRIS setelah distribusi bagi hasil juga tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp8,25 triliun dari sebelumnya, Rp8,10 triliun.

Secara rinci, total pendapatan tersebut dikontribusikan oleh  pendapatan penyaluran dana yang naik sebesar 11,7% menjadi Rp12,64 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp11,31 triliun.

Jumlah pembiayaan BRIS hingga paruh pertama tahun ini juga tercatat mencapai Rp257,39 triliun atau tumbuh 15,99% secara tahunan.

Kinerja pembiayaan tersebut ditopang oleh pembiayaan segmen ritel dan konsumer termasuk UMKM yang mencapai Rp184,61 triliun. Kemudian, segmen wholesale mengomposisi 28,27% dengan outstanding Rp72,77 triliun. 

Secara keseluruhan, NPF gross mengalami perbaikan menjadi 1,99% per Juni 2024 dari sebelumnya 2,31% per Juni 2023. Selain itu, NPF net juga turun menjadi 0,56% dari sebelumnya 0,62%. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tercatat sebesar Rp296,70 triliun, atau naik 17,50% secara tahunan. 

Di sisi lain, rasio efisiensi (BOPO) turun dari 70,87% ke level 69,23%. Rasio profitabilitas ROE [Return on Equity] perusahaan membaik ke 17,88% naik dari 17,27%.

Sementara itu, total aset hingga akhir Juni tercatat sebesar Rp360,9 triliun, naik dibandingkan posisi akhir Desember 2023 yang tercatat sebesar Rp353,6 triliun.

(ibn/dhf)

No more pages