Logo Bloomberg Technoz

RI Surplus Dagang dengan AS, Defisit Terdalam dengan China

Azura Yumna Ramadani Purnama
17 September 2024 14:30

Ilustrasi Bendera AS dan China (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Bendera AS dan China (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Agustus 2024 Indonesia mengalami surplus perdagangan terbesar dengan Amerika Serikat (AS) sebesar US$1,71 miliar, sementara defisit perdagangan terdalam tercatat dengan China yakni defisit US$1,10 miliar.

Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini menjelaskan, surplus dagang terbesar dengan AS didorong oleh komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS85) sebesar US$417,6 juta, pakaian dan aksesorisnya (HS61) sebesar US$294,2 juta, dan alas kaki (HS64) US$231,3 juta.

“Pada Agustus 2024 Indonesia surplus perdagangan barang dengan beberapa negara tiga terbesar; AS US$1,71 miliar, kemudian India US$1,08 miliar, dan Filipina US$0,85 miliar,” tutur Pudji dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (17/9/2024).

Sementara defisit dagang dengan China, lanjut Pudji, utamanya dipengaruhi oleh komoditas mesin dan perlatan mekanis serta bagiannya (HS84) sebesar -US$1,4 miliar, mesin dan perlengkapan elektrik dna bagiannya (HS85) -US$1,2 miliar, dan kendaraan dan bagiannya (HS87) -US$333,4 juta.

Lebih lanjut, Pudji menyatakan Indonesia turut mengalami surplus dengan India sebesar US$1,08 miliar yang dipengaruhi oleh komoditas bahan bakar mineral yang menyumbang US$516,1 juta, lemak dan minyka hewan/nabati (HS15) US$364,3 juta, serta besi dan baja (HS72) US$106,9.