Logo Bloomberg Technoz

Ini Cara Prudential Indonesia Lindungi Data Pribadi Nasabah


Asuransi Prudential (Anthony Kwan/Bloomberg)
Asuransi Prudential (Anthony Kwan/Bloomberg)

Jakarta - Pernahkah anggota keluarga atau teman atau bahkan Anda sendiri, mengalami peretasan data pribadi, seperti akun Whatsapp diretas? Whatsapp telah menjadi aplikasi pesan yang paling banyak digunakan oleh pengguna telepon seluler di Indonesia, dan membuat Indonesia masuk tiga besar pengguna Whatsapp terbanyak di dunia.  

Namun, Whatsapp justru acapkali menjadi gerbang masuk bagi orang tak bertanggungjawab untuk meretas data pribadi kita. Peretasan ini tentunya akan memberikan pengalaman yang tidak menyenangkan, termasuk akan menimbulkan risiko bagi kontak yang ada dalam daftar pertemanan Anda. 

Data juga menunjukkan bahwa di balik banyaknya kemudahan yang dihasilkan oleh perkembangan era digital saat ini, keamanan data pribadi masih menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat Indonesia. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan adanya lonjakan kasus kebocoran data yakni dari 7,96% di tahun 2023 menjadi hingga 20,97% di tahun 2024 . 

Tentunya kondisi ini menjadi perhatian bagi masyarakat, khususnya dalam bertransaksi secara digital, apakah data pribadinya terlindungi dengan aman atau justru menjadi celah untuk penyalahgunaan data pribadi.

Guna menghindari peretasan data pribadi, kesadaran untuk menjaga keamanan data masing-masing tentunya harus diterapkan oleh setiap orang. Tanpa disadari kita sering mengabaikan hal-hal kecil yang justru menjadi pintu masuk peretasan data pribadi, seperti misalnya membuka secara langsung tautan yang dikirimkan orang tidak dikenal, tidak pernah mengubah kata sandi email secara berkala, atau menyimpan informasi sensitif seperti nomor rekening dan kode akses di telepon seluler.