Logo Bloomberg Technoz

Freeport Akui Investasi Smelter Rp60 T, Nilai Tambahnya Cuma 3,5%

Dovana Hasiana
17 September 2024 12:50

Dok. Freeport Indonesia
Dok. Freeport Indonesia

Bloomberg Technoz, Jakarta PT Freeport Indonesia (PTFI) melaporkan bahwa proses penghiliran atau hilirisasi dari konsentrat menjadi katoda tembaga, melalui investasi smelter, hanya menghasilkan nilai tambah pada rentang 3,5% hingga 5%.

VP Government Relation Freeport Indonesia Harry Pancasakti mengatakan perseroan padahal sudah menggelontorkan investasi hampir Rp60 triliun untuk membangun pabrik pemurnian atau smelter katoda tembaga terbaru di Manyar, Gresik, Jawa Timur.

“Untuk hilirisasi tembaga, margin nilai tambah yang bisa kita dapatkan dengan kita memproses produk dari hasil penambangan dan pengolahan berupa konsentrat tembaga menjadi suatu tembaga murni. Nilai tambahnya hanya 3,5% sampai 5%. Sementara itu, investasi yang diperlukan seperti yang kita sudah selesaikan di Gresik, itu hampir Rp60 triliun. Jadi margin ini sangat kecil apabila dibandingkan dengan nilai tambah yang akan didapatkan,” ujar Harry dalma agenda Leaders Forum, Selasa (17/9/2024). 

Peresmian smelter PT Freeport di Gresik, Jawa Timur. (Dok. Kementerian BUMN)

Menurut Harry, tantangan selanjutnya bagi Indonesia adalah menentukan tahapan hilirisasi dari tembaga. Terlebih, produk yang akan dihasilkan dari katoda tembaga memiliki nilai tambah yang jauh lebih besar.

Sementara itu, kata Harry, selama ini hanya 50% dari produk katoda tembaga yang dihasilkan oleh smelter PT Smelting yang dapat diserap dalam negeri dan sisanya terpaksa diekspor. Smelter itu padahal sudah berproduksi sejak 1998.