Logo Bloomberg Technoz

Kunjungan menlu Korea Utara ini dilakukan setelah minggu lalu Rusia mengirim Sekretaris Dewan Keamanan Sergei Shoigu ke Pyongyang untuk bertemu dengan Kim Jong Un. Ini adalah kunjungan kedua Shoigu dalam waktu lebih dari satu tahun.

Ketika masih menjabat menteri pertahanan, Shoigu bertemu Kim pada Juli 2023 dan diajak mengunjungi senjata-senjata terbaru Korea Utara seperti rudal balistik yang menurut Ukraina dan negara sekutunya digunakan di medan tempur beberapa bulan kemudian.

Pertukaran delegasi tingkat tinggi ini menjadi pertanda kerja sama yang semakit erat antara dua negara tetangga itu, yang semakin akrab ketika Putin dan Kim Jong Un dijauhi oleh negara-negara demokrasi besar dunia.

Amerika Serikat dan Korea Selatan menuduh Kim Jong Un mengirim ribuan peluru artileri dan sejumlah besar rudal balistik ke Rusia. Sebagai imbalannya adalah pengiriman bantuan yang mendorong ekonomi Korea Utara dan memajukan sistem persenjataan.

Kepala badan intelijen Ukraina mengatakan kiriman amunisi Korea Selatan ke Moskow memusingkan pertahanan negaranya di tahun ketiga invansi Rusia itu.

Dukungan dari Rusia ini bertepatapan dengan sikap yang semakin keras Kim Jong Un terhadap Seoul dan Washington. Sikap itu antara lain penegasan niatnya mencabut konsep penyatuan kembali dengan damai dari UUD, menegaskan kedaulatan di daerah perbatasan maritim Laut Kuning dan pendapat bahwa Kim Jong Un memiliki hak untuk menghancurkan negara tetangganya di semenanjung Korea yang terpecah itu.

Parlemen Korea Utara, Dewan Rakyat Tertinggi, akan bersidang pada 7 Oktober mendatang. Sidang ini diperkirakan akan memformalisasi perubahan UUD setelah dalam sidaang parlemen sebelumnya di bulan Januari mencabut konsep "reunifikasi damai" dengan Korea Selatan.

Kim Jong Un juga mencoba membuat garis batas jelas di wilayah-wilayah seperti Jalur Terbatas Utara, NLL, yang dibuat sepihak oleh pasukan pimpinan AS saat perang Korea. Dan juga di perbatasan perairan di wilayah yang sering menjadi tempat bentrokan seperti insiden 2010 saat Korea Selatan mengklaim Korea Utara melepas torpedo ke salah satu kapal perangnya yang berada di wilayah perairan selatan dan menewaskan 46 pelaut.

Wilayah di sekitar kepulauan Laut Kuning merupakan salah satu tempat yang menjadi lokasi konflik bersenjata antara kedua negara sejak akhir perang Kora 1950-1953. Situasi saat ini meningkatkan kekhawatiran akan ada aksi saling tembak yang bisa meningkat dengan cepat.

Seorang pejabat tinggi Korea Selatan dikutip pada bulan Juli bahwa Korea Utara juga kemungkinan mempertimbangkan uji coba senjata nuklir di dekat hari pemilihan Presiden AS dalam upaya menaikkan namanya. Saat itu Kim Jong Un memperkenalkan hulu ledak jenis baru yang mampu mencapai wilayah Amerika Serikat dan negara sekutunya di Asia.

(bbn)

No more pages