Fox sendiri sebelumnya mengatakan hanya melaporkan isu nasional yang penting dan penyiaran acara itu dilindungi oleh kebebasan berpendapat yang dijamin oleh konstitusi AS.
Setelah mencapai kesepakatan damai, Fox mengatakan "puas" dengan hasil ini.
"Kami mengakui keputusan pengailan bahwa beberapa klaim terkait Dominion salah," bunyi pernyataan tertulis Fox.
"Kesepakatan ini menggambarkan komitmen Fox untuk terus menghasilkan produk jurnalistik berstandar tinggi. Kami berharap keputusan untuk berdamai dengan Dominion, dan bukan bersiteru di pengadilan yang bisa memecah belah, ini bisa membuat negeri ini melupakan isu tersebut."
Hakim persidangan kemudian memberi tahu para juri bahwa kedua pihak yang bersiteru itu telah mencapai perdamaian dan membebaskan mereka dari tugas sebagai juri.
Bloomberg Intelligence sebelumnya memperkirakan uang damai akan mencapai US$ 500 juta (Rp 7,43 triliun). Jika kasus ini maju ke persidangan dan Fox dinyatakan bersalah, kemungkinan uang ganti rugi yang akan dibebankan pada Fox mencapai US$ 375 juta (Rp 5,57 triliun).
Uang damai berjumlah itu akan menjadi uang ganti rugi terbesar dalam kasus pencemaran nama baik di AS.
Bagi Fox sendiri, jalan damai ini membuat jaringan televisi ini tidak perlu menjalani persidangan yang berpotensi memalukan dan memaksa Murdoch dan putranya Lachlan memberi kesaksian terkait pengawasan pemberitaan di stasiun televisi ini.
Dominion juga memasukan nama Carlson, yang secara pribadi menolak teori konspirasi ini, serta sejumlah presenter terkenal lain ke dalam daftar saksi yang akan diajukan di persidangan.
Salah satu keuntungan dari jalur damai ini adalah menghindari pertanyaan-pertanyaan pengacara Dominion ke Murdoch dan sejumlah presenter. Bukti-bukti yang ditemukan memperlihatkan bahwa Murdoch, sejumlah pejabat televisi itu dan pembawa acara tahu bahwa klaim Dominion curang adalah tidak benar, bahkan setelah stasiun itu terus-menerus menyuarakannya setelah Trump kalah.
Dominion mengklaim Fox dengan sengaja tidak mengindahkan kepalsuan nyata dari kampanye "hentikan kecurangan" yang disebarkan dengan cepat untuk mencegah pendukung Trump meninggalkannya dan beralih ke stasiun televisi saingan seperti Newsmaz.
Bukti-bukti memperlihatkan bahwa jaringan televisi dan dan perusahaan induknya Fox Corp. takut dengan cacian Trump setelah Fox menyatakan negara bagian Arizona dimenangkan oleh Joe Biden. Memusatkan pemberitaan pada klaim bahwa pemilu dicurangi dipandang sebagai langkah untuk mengatasi dampak negatif dari basis pendukung Trump.
"Apakah para pejabat mengerti seberapa besar kredibilitas dan kepercayaan kita hilang di mata penonton? tulis Carlson dalam pesan tertulis ponsel ke produsernya. "Kita bermain dengan api, dan sebenarnya...jaringan televisi alternatif seperti newsmax bisa menjadi kabar buruk bagi kita."
Hakim Pengadilan Tinggi Delaware Eric M. Davis sebelumnya telah memutuskan bahwa hak kebebasan berbicara tidak otomatis melindungi perilaku penyebaran berita palsu, terutama tuduhan tindak kejahatan yang tak berdasar.
"Bukti-bukti yang ada dalam perkara perdata ini memperlihatkan secara jelas bahwa tidak satupun dari pernyataan terkait Dominion di pemilu 2020 yang benar," tulis Davis.
Sebagai bagian dari tuntutan hukum ini, Dominion mengadirkan komunikasi Fox yang memperlihatkan keraguan Murdoch soal tuduhan kecurangan pada Dominion, tetapi mereka tidak berupaya menghentikan pembawa acara dan tamu untuk tidak mempromosikannya.
Dalam pesan tertulis ponsel yang dibacakan di pengadilan, Carlon mengatakan klaim kecurangan Powell itu "jelas tidak benar" dan "benar-benar menghina"
Hannity, salah satu pembawa acara Fox terkenal, mengirim pesan yang menyebut Powell, otak teori konspirasi ini, "Orang gila," tulis Dominion.
Dalam persidangan awal di bulan Maret, hakim mencatat bahwa email dan cuitan pembawa acara Lou Dobbs, yang ditemukan Dominion, bisa melemahkana upaya pembelaan diri Fox.
"Tampaknya ada masalah Dobbs," kata hakim.
(bbn)