Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Proyeksi Ekspor-Impor Agustus 2024 Tertekan, Ini Sebabnya

Azura Yumna Ramadani Purnama
17 September 2024 09:10

Ilustrasi Perdagangan Ekspor Impor di Pelabuhan. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi Perdagangan Ekspor Impor di Pelabuhan. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom memperkirakan kinerja ekspor-impor Indonesia pada Agustus 2024 melambat dibanding bulan sebelumnya. Hal ini terjadi di tengah penurunan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus 2024 menjadi level 48,9.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksi ekspor RI pada Agustus 2024 tumbuh 3,08% (month-to-month/mtm), didorong oleh peningkatan harga komoditas utamanya batu bara dan Crude Palm Oil (CPO).

Sementara secara tahunan, ia meramal ekspor RI tumbuh 4,20% (year-on-year/yoy), melambat dari bulan Juli 2024 yang tumbuh 6,46%. Menurut dia, hal ini disebabkan normalisasi harga komoditas yang berlangsung di tengah pelemahan ekonomi global.

“Total impor batu bara Tiongkok naik 3% pada Agustus karena permintaan Tiongkok yang masih solid. Selain itu, harga CPO dalam USD [dolar AS] meningkat pada Agustus, didukung oleh penguatan mata uang MYR [ringgit Malaysia],” kata Josua kepada Bloomberg Technoz, dikutip Selasa (17/9/2024).

Sementara itu, Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalita Situmorang meramal kinerja ekspor Agustus 2024 sebesar 4,55% (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan proyeksi Josua, tapi tetap lebih lambat dibanding bulan sebelumnya.