Dalam sepekan terakhir, harga emas membukukan kenaikan 3,14%. Selama sebulan ke belakang, harga terangkat 3,26%.
Harga emas naik di tengah ekspektasi penurunan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) pekan ini. Pada Kamis (19/9/2024) dini hari waktu Indonesia, bank sentral Federal Reserve akan mengumumkan hasil rapat, yang termasuk suku bunga acuan.
Mengutip CME FedWatch, peluang Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell memangkas Federal Funds Rate sebanyak 25 basis poin (bps) ke 5-5,25% adalah 38%. Sementara probabilitas aksi yang lebih agresif dengan menurunkan 50 bps ke 4,75-5% mencapai 62%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
“Kenaikan harga emas ke rekor baru membuka tren ke atas. Penembusan ini bisa membawa harga emas menuju target US$ 2.670/troy ons,” tegas Jun Rong Yeap, Market Strategist di IG Asia Pte, seperti diwartakan Bloomberg News.
(aji)