Bursa Asia Bersiap Turun, Fokus pada Spekulasi Suku Bunga The Fed - Market

"Kita akan mendapatkan pemotongan suku bunga dalam bentuk apa pun minggu ini, kecuali terjadi sesuatu yang ltidak terduga," kata Callie Cox di Ritholtz Wealth Management. "Dampak ekonomi dari satu kali pemotongan suku bunga - terlepas dari apakah itu 25 atau 50 basis poin - kemungkinan tidak akan signifikan. Jalur dan tingkat pemotongan selama satu atau dua tahun ke depan yang paling penting."

Ketidakpastian dari keputusan The Fed untuk pangkas suku bunga. (Sumber: Bloomberg)

Dow Jones Industrial Average naik 0,6%. Pengukur "Magnificent Seven" Bloomberg dari megacap turun 0,7%. Russell 2000 dari perusahaan kecil menambahkan 0,3%.

"Kami tetap positif terhadap ekuitas," kata John Stoltzfus di Oppenheimer Asset Management. "Rotasi luas yang dimulai dalam reli dari titik terendah S&P 500 tahun lalu telah mengalihkan volatilitas berulang kali. Penurunan yang dialami sejauh tahun ini sebagian besar terlihat seperti 'pemangkasan' dan 'pemotongan' untuk S&P 500."

Bank-bank mengungguli pasar secara keseluruhan dengan spekulasi soft landing akan mengalahkan tekanan margin. Apple Inc memimpin kerugian dalam teknologi besar karena seorang analis yang diikuti secara ketat memperingatkan permintaan untuk iPhone 16 Pro telah lebih rendah dari yang diperkirakan. Hasil Treasury 10-tahun turun tiga basis poin menjadi 3,62%. Dolar jatuh ke level terendah sejak Januari. Emas mencapai rekor tertinggi.

Di Asia, di mana pasar di Indonesia dan Malaysia juga akan dibuka kembali setelah ditutup pada Senin, kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi China semakin meningkat. Data ekonomi yang mengecewakan selama akhir pekan menambah tekanan pada pihak berwenang untuk meningkatkan stimulus fiskal dan moneter jika negara tersebut ingin mencapai target pertumbuhan tahun ini.

Sebuah ukuran saham China yang terdaftar di Hong Kong berayun menjadi keuntungan dalam perdagangan yang tidak stabil pada Senin karena investor memperdebatkan apakah data makro yang lebih lemah akan mendorong pemerintah untuk meningkatkan stimulus.

Sementara itu, yen naik melewati level psikologis utama 140 terhadap dolar pada Senin karena mata uang Jepang tersebut memperpanjang reli dari titik terlemahnya dalam hampir 38 tahun pada bulan Juli. Bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) diperkirakan akan tetap bertahan pada Jumat setelah menaikkan suku bunga dua kali tahun ini.

Di AS, versi yang berbobot sama dari S&P 500 - yang memberikan Target Corp pengaruh yang sama dengan Microsoft Corp - mencapai rekor tertinggi dengan harapan reli akan meluas. Raksasa teknologi seperti Nvidia Corp dan Microsoft telah memimpin kenaikan ekuitas selama dua tahun terakhir, dengan investor tertarik pada keuntungan mereka yang sedang berkembang dan paparan terhadap kecerdasan buatan.

Namun, sejak S&P 500 memuncak pada 16 Juli, apa yang disebut Magnificent Seven sebagian besar telah merosot, dengan kelompok perusahan-perusahaan teknologi berkapitalisasi besar turun lebih dari 6%. Sementara itu, industri lain telah mendapatkan daya tarik.

"Sejak saham teknologi (sementara?) memuncak pada bulan Juli, yang menang adalah '493 saham' yang tersisa di S&P 500," kata Paul Nolte di Murphy & Sylvest Wealth Management. "Ada banyak 'awal yang salah' ketika saham teknologi tampaknya selesai, hanya untuk melihat mereka mendapatkan kembali posisi kepemimpinan di pasar."

Nolte mengatakan bahwa selama tiga hingga enam bulan terakhir, selisih antara sektor teknologi yang sedang naik daun dan saham rata-rata cukup besar sejak awal tahun 2000..

"Meskipun sejarah mungkin tidak terulang, setidaknya itu akan menjadi argumen untuk mengurangi eksposur ke sektor teknologi untuk sementara waktu," katanya menyimpulkan.

Beberapa gerakan utama di pasar:

Saham