Logo Bloomberg Technoz

Mengutip CME FedWatch, peluang Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell memangkas Federal Funds Rate sebanyak 25 basis poin (bps) ke 5-5,25% adalah 38%. Sementara probabilitas aksi yang lebih agresif dengan menurunkan 50 bps ke 4,75-5% mencapai 62%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

“Kenaikan harga emas ke rekor baru membuka tren ke atas. Penembusan ini bisa membawa harga emas menuju target US$ 2.670/troy ons,” tegas Jun Rong Yeap, Market Strategist di IG Asia Pte, seperti diwartakan Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas kian mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 69.51. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun perlu diingat, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 100. Sudah paling tinggi, sangat jenuh beli (overbought). 

Alhasil, harga emas kemungkinan akan mengalami koreksi teknikal. Maklum, harga sudah naik cukup tinggi sehingga memancing investor untuk mencairkan keuntungan alias profit taking.

Cermati pivot point di US$ 2.579/troy ons. Sebab andai tertembus, maka target support US$ 2.577-2.574/troy ons akan terkonfirmasi.

Sementara target resisten terdekat adalah US$ 2.601/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik lagi menuju US$ 2.633/troy ons.

(aji)

No more pages