Logo Bloomberg Technoz

Gara-gara Manufaktur, Ekspor-Impor RI Terbentur

Hidayat Setiaji
16 September 2024 13:05

Tumpukan peti kemas di areal pelabuhan./dok. Bloomberg
Tumpukan peti kemas di areal pelabuhan./dok. Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekspor dan impor Indonesia diperkirakan tumbuh melambat pada Agustus. Namun di sisi lain, surplus neraca perdagangan diperkirakan jauh membaik.

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data perdagangan internasional Indonesia periode Agustus pada Selasa (17/9/20024) esok hari. Hingga pagi ini, konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg hingga Senin (16/9/2024) pagi ini memperkirakan ekspor tumbuh 2,79% dibandingkan Agustus tahun lalu (year-on-year/yoy). 

Jika terwujud, maka jauh melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,46% yoy. 

Perlambatan ekonomi di negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia sepertinya menjadi salah satu faktornya, Di China, misalnya, aktivitas manufaktur yang dicerminkan dalam Purchasing Managers’ Index (PMI) masih terkontraksi pada Agustus.

Biro Statistik Nasional China (NBS) melaporkan, PMI manufaktur pada Agustus bernilai 49,1. Turun dibandingkan Juli yang sebesar 49,4.