Wiraswasta berpandangan bahwa peran dunia usaha sangat penting dalam memberikan masukan kepada pemerintahan yang akan datang. Apalagi di tengah tekanan ekonomi saat ini.
“Bukan hanya sekedar menyampaikan, tapi memastikan bahwa masukannya didengar, dikaji dan diimplementasikan,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (16/9/2024).
Penting untuk melangkah cepat untuk mengatasi tanda-tanda deindustrialisasi, jelas Redma, yang terjadi di sektor manufaktur, khususnya di tengah koreksi pasar global.
“Meski pasar dunia sedang terkoreksi, kita masih punya pasar domestik untuk tetap bisa tumbuh, Kadin diperlukan untuk mengkoordinasikan sejumlah permasalahan antar sektor dan melakukan langkah agar bisa mengoptimalkan pasar domestik untuk kepentingan industri kita,” jelasnya.
“Karena sektor manufaktur ini selain berfungsi sebagai penghasil devisa dan pemenuhan kebutuhan domestik juga berfungsi sebagai jaring pengaman sosial ekonomi sebagai sektor yang saat ini menyerap 18,82% tenaga kerja.”
Menurutnya, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%, diperlukan pertumbuhan industri pengolahan di atas 10% dengan kontribusi terhadap PDB sekitar 25%.
Harapannya Kadin di masa mendatang dapat memperjuangkan hal tersebut, agar kinerja manufaktur tidak jeblok lagi dengan pertumbuhan hanya 4% bahkan dibawah pertumbuhan ekonomi.
Kadin bersama pemerintah perlu memperbaiki berbagai kebijakan di sektor industri, energi, perdagangan, logistik, pertanian, pariwisata, dan insentif yang belum efektif. “Pastinya Mas Anin [Anindya Bakrie] sudah sangat paham permasalahan-permasalahan dunia usaha, dan sebagai Asosiasi dibawah naungan Kadin, sektor TPT siap berjuang bersama untuk mewujudkannya,” je;as dia.
Munaslub Kadin diinisiasi oleh mayoritas Kadin Provinsi dan Asosiasi serta Himpunan Anggota Luar Biasa (ALB) yang melibatkan 28 Kadin Provinsi dan 25 Asosiasi/Himpunan pemegang suara, mewakili 221 Asosiasi/Himpunan lainnya dari 15 kelompok sektor ALB.
Arsjad Rasjid Melawan
Di proksi berseberangan, 21 Dewan Pengurus Kadin Provinsi klaim tetap mendukung Arsjad dan menolak keputusan Munaslub. Penolakan tersebut atas pertimbangan karena Munaslub digelar tanpa mengikuti ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin Indonesia.
“Dewan Pengurus Kadin Gorontalo menyepakati tetap mendukung kepemimpinan Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia sampai dengan masa bakti tahun 2026,” kata pimpinan Kadin Gorontalo Muhalim Djafar Litty.
Ketum Kadin Papua Ronald Antonio menambahkan, segala tindakan yang tidak sejalan dengan aturan organisasi hanya akan menimbulkan ketidakstabilan dan merusak marwah Kadin sebagai wadah pengusaha yang solid dan terpercaya.
Ketum Kadin Maluku Umar Lessy, juga menyatakan, ““Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid sudah mendapatkan persetujuan untuk berhalangan sementara yang disetujui oleh seluruh Ketua Umum Kadin Daerah dan Asosiasi Luar Biasa. Hal itu sudah sesuai dan tidak melanggar ketentuan Pasal 5 UU No. 1 Tahun 1987 tentang Kadin jo Pasal 14 AD Kadin. Kami percaya bahwa keputusan ini diambil demi menjaga netralitas dan integritas organisasi Kadin,” kata Umar.
(prc/wep)