Bursa Asia Berfluktuasi karena Data China Imbangi Taruhan The Fed - Market

Kemudian yen menguat paling banyak di antara mata uang-mata uang utama, sementara dolar melemah setelah adanya upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump.

"Ada banyak sekali kecemasan yang terjadi pada siklus pelonggaran The Fed dan terutama pada kecepatan pelonggarannya," Katrina Ell, direktur riset ekonomi Moody's Analytics, mengatakan kepada Bloomberg Television.

Setelah guncangan pasar global yang dipicu oleh BOJ bulan lalu, "komunikasi dari BOJ akan sangat penting untuk memberi tahu para pelaku pasar secara pasti, sejelas mungkin, apa langkah selanjutnya dan waktu yang tepat untuk langkah selanjutnya."

Estimasi pertumbuhan China. (Dok: Bloomberg)

Dengan adanya penutupan ini, para investor kemungkinan akan berhati-hati menjelang data perdagangan regional dan keputusan kebijakan Bank Indonesia hanya beberapa jam sebelum the Fed. Dana-dana global telah memburu aset-aset Asia Tenggara karena prospek penurunan suku bunga dan valuasi yang menarik menjanjikan imbal hasil yang sangat besar.

Optimisme tersebut bertolak belakang dengan China, di mana produksi pabrik, konsumsi, dan investasi semuanya melambat lebih dari yang diperkirakan untuk Agustus, sementara tingkat pengangguran secara tak terduga mencapai level tertinggi dalam enam bulan.

Bank sentral China mengisyaratkan pada Jumat bahwa mereka akan meningkatkan upaya melawan deflasi dan mempersiapkan lebih banyak kebijakan untuk menghidupkan kembali perekonomian, setelah data kredit menunjukkan bahwa kepercayaan diri swasta masih lemah.

Bangkitnya kembali spekulasi penurunan suku bunga 50 basis poin oleh The Fed, mendorong imbal hasil Treasury turun dalam dua minggu berturut-turut, dengan surat utang bertenor dua tahun ditutup pada level terendah dalam dua tahun terakhir pada Jumat.

Sekitar 110 basis poin penurunan suku bunga diperkirakan akan terjadi pada akhir tahun ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

"Ini adalah minggu yang besar di depan" dan jelas teka-teki 25 atau 50 basis poin perlu dipecahkan, kata Martin Whetton, kepala strategi pasar keuangan di Westpac Banking Corp di Sydney.

"Paling tidak pemangkasan yang dovish harus diharapkan mengingat serangkaian data dan titik awal untuk kebijakan, dan ini akan membenarkan harga pasar ke depan."