Dolar AS Menuju Posisi Terlemah Sejak April 2022
Hidayat Setiaji
23 January 2023 15:00
Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS) menuju titik terlemah baru. Berbagai pernyataan bernada dovish dari pejabat teras bank sentral The Federal Reserve/The Fed jadi pemberat bagi langkah greenback.
Hari ini, Senin (23/1/2023), Dollar Index (yang mencerminkan posisi dolar AS di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah sampai 0,3%. Kini Dollar Index bergerak menuju posisi terlemah sejak April tahun lalu. Demikian dikutip dari Bloomberg News.
Pekan lalu, sejumlah pejabat teras The Fed melontarkan pernyataan bernada dovish. Gubernur Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) Christopher Waller pada Jumat (20/1/2023) mengungkapkan kenaikan suku bunga acuan sudah dekat ke arah moderat. Kemudian Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker menyatakan hanya butuh kenaikan suku bunga acuan dalam skala kecil (incremental).
Sejumlah investor institusi seperti dana pensiun mulai memperbanyak posisi jual (short) terhadap dolar AS hingga ke posisi tertinggi sejak Juni 2021, berdasarkan data Commodity Futures Trading Commission.
“Data ekonomi AS yang masih lemah membebani greenback karena AS kehilangan momentum pertumbuhan ekonomi. Rilis data PMI (Purchasing Managers’ Index) pekan ini bisa saja bak menyiram bensin ke api,” tegas Ray Attrill, Head of Currency Strategist di National Australia Bank Ltd dalam risetnya.