Logo Bloomberg Technoz

Alasan Gen Z di China Lebih Pilih 'Hermes' Tanpa Logo

Redaksi
15 September 2024 17:30

Hermes Constance (Dok. Hermes)
Hermes Constance (Dok. Hermes)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Benda fashion yang mirip dengan merek ternama seperti Hermès International SCA, kini muncul di lemari pakaian di seluruh China dengan harga yang jauh lebih murah.

Di China, barang tersebut dikenal dengan istilah 'pingti'. Sedang di kalangan Gen Z disebut sebagai 'dupe'. Fenomena ini mencerminkan penolakan terhadap merek di kalangan pembeli China yang sebelumnya menyukai label terkenal.

Namun, ini bukan tiruan murah: produsen lokal ini menjual produk dengan harga relatif tinggi dengan menjanjikan kualitas yang sama dengan merek global teratas—hanya tanpa logo.

Termasuk di antaranya mantel tweed herringbone seharga 3.200 yuan (Rp6,9 juta) dari produsen pakaian fashion Chicjoc, yang mengatakan bahwa mantel tersebut dibuat dari kain Italia yang diperoleh dari pemasok Prada SpA dan Bottega Veneta.

Penjualan telah melonjak sejak tahun lalu, karena konsumen China mencari nilai yang lebih baik di tengah kepercayaan ekonomi yang goyah. Dalam 12 bulan yang berakhir pada bulan Juli, beberapa merek lokal terkemuka yang menjual alternatif lebih murah mengalami pertumbuhan dua hingga tiga digit di platform e-commerce dominan China, Taobao dan Tmall milik Alibaba Group Holding Ltd, menurut data dari firma analitik Hangzhou Zhiyi Technology Co.