Logo Bloomberg Technoz

Smelter Nikel dengan Energi Terbarukan Pertama Hadir di Morowali

Pramesti Regita Cindy
15 September 2024 14:00

Timbunan bijih nikel mentah di area laydown PT Sulawesi Resources di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian
Timbunan bijih nikel mentah di area laydown PT Sulawesi Resources di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Anugrah Neo Energy Materials (ANEM) melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking untuk proyek High-Pressure Acid Leaching (HPAL) yang berlokasi di Kawasan Industri Neo Energy Morowali (NEMIE).

Untuk diketahui, pembangunan smelter HPAL ini disebut pula menjadi pembangunan smelter pertama di Indonesia yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan. Smelter itu akan mengolah bijih nikel atau limonite menjadi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) sebagai bahan prekusor katoda baterai EV.

Kawasan Industri NEMIE telah mendapatkan Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI) pada Agustus 2024.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa proyek baterai HPAL Neo Energy ini diharapkan akan mampu menambah kapasitas MHP nasional sebanyak 120 ribu MT per tahun.

"Saya monitor alat berat yang dioperasikan di sini seluruhnya berbasis elektrik. Kita mengapresiasi bahwa kawasan ini mendukung target zero emission di pertambangan dan industrinya," kata Airlangga  dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (15/8/2024).