Logo Bloomberg Technoz

Jumlah Kelas Menengah Turun, Ekonom Khawatir Deflasi Ganas

Redaksi
15 September 2024 12:03

Sederet Kebijakan Pemerintahan yang Harus Dipikul Kelas Menengah (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)
Sederet Kebijakan Pemerintahan yang Harus Dipikul Kelas Menengah (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom mengkhawatirkan penurunan jumlah masyarakat kelas menengah akan menimbulkan deflasi yang ganas atau disebut dengan istilah 'malign deflation'.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kelas menengah turun ke 47,85 juta penduduk (17,13%) pada 2024 dari 57,33 juta penduduk (21,45%) pada 2019. 

“Hal yang saya khawatirkan adalah akibat dari turunnya jumlah kelas menengah ini akan menimbulkan deflasi ke depan itu 'malign deflation', istilah deflasi karena penurunan dari sisi permintaan sebagai indikasi kemerosotan ekonomi," ujar Putu Rusta Adijaya, Peneliti Bidang Ekonomi The Indonesian Institute, lembaga pusat kebijakan publik.

Dia menggambarkan ada kekhawatiran ketika masyarakat sudah tidak memiliki uang untuk berbelanja dan pengeluaran lainnya karena tidak ada pemasukan akibat pemutusan hubungan kerja (PHK), sehingga jumlah uang beredar menjadi semakin sedikit.

"Ini jenis deflasi yang berbahaya,” kata Putu dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (15/9/2024).