Logo Bloomberg Technoz

BI Soroti Rendahnya Kontribusi Ekonomi Syariah ke Perbankan

Azura Yumna Ramadani Purnama
13 September 2024 15:20

Deputi Senior Gubernur BI, Destry Damayanti saat Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur(RDG) Bulanan Bulan April 2023. (Tangkapan layar Youtube BI)
Deputi Senior Gubernur BI, Destry Damayanti saat Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur(RDG) Bulanan Bulan April 2023. (Tangkapan layar Youtube BI)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyoroti rendahnya kontribusi ekonomi syariah ke perbankan, padahal pertumbuhan pembiayaan syariah di Juli 2024 tumbuh 11,92% (year-on-year) atau mencapai Rp598 triliun.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyebut masih terdapat sederet tantangan dalam pengembangan ekonomi syariah, utamanya tantangan yang bersifat struktural. Sehingga, menjadi salah satu penyebab kontribusi ekonomi syariah ke perbankan umum baru sekitar 8%.

“Kenapa? karena insturmen keuangan syariahnya masih terbatas, nah ini makanya kami di BI, OJK, dan LPS ayo kita bersama kita ciptakan produk unggulan syariah,” tutur Destry dalam Festival Ekonomi Syariah Jawa 2024 yang disiarkan virtual, Jumat (13/9/2024).

Ia menyebut permintaan atas instrumen syariah sebenarnya cukup kuat karena terkadang pihaknya dalam melakukan operasi pasar kerap kebingungan mencari underlying asset instrumen syariah sehingga terkadang pihaknya harus memanfaatkan sukuk global sebagai underlying asset (jaminan aset).

Selain faktor itu, rendahnya literasi ekonomi syariah juga berkontribusi terhadap kurangnya kontribusi sektor ini pada perbankan umum konvensional.