“Artinya di sini bagaimana secara langsung bisnis model syariah mengaitkan antara sisi keuangan, sisi dampaknya, harus ada impact-nya,” ucap Destry.
Destru juga menyebut, International Monetary Fund (IMF) bahkan tengah melirik dan mempelajari keuangan syariah untuk mengetahui kepatuhan syariah atau sharia compliance dalam aktivitas keuangan konvensional.
“Ini menjadi ini luar biasa sekali, bahkan IMF sendiri melihat dan mau juga belajar keuangan syariah,” ujar Destry.
Meski demikian, ia mengakui bahwa pasar keuangan syariah di Indonesia masih belum berkembang dengan baik. Pasalnya, instrumen keuangan syariah di Tanah Air masih sangat terbatas. Padahal, Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
“Salah satu tantangan ekonomi syariah adalah pasar keuangannya yang belum bekrembang,” papar Destry.
(azr/roy)