Pasalnya, sampai dengan saat ini website Indodax.com masih belum bisa dikunjungi, justru perusahaan tersebut menggelar pemberian hadiah gratis kepada para pengikut sosial medianya.
"Seperti menganggap remeh situasi seperti ini," kata Pratama. Diketahui CEO Oscar Darmawan masih melanjutkan program bagi-bagi dana total 3 JUTA RUPIAH tiap 1 jam untuk 3 orang pemenang selama masih maintenance dari Indodax.
Pemenang giveaway akan dipilih dari hasil komentar dalam postingan video di media sosial, yaitu testimoni kenapa kalian memilih trading kripto di Indodax. Sebuah langkah yang sebelumnya dikomentari Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute Heru Sutadi, sebagai upaya mengalihkan isu.
"Tidak pas waktunya, seolah mengalihkan isu. Seolah tak terjadi apa-apa. Padahal jika pemeliharaan prosedurnya dilakukan pada malam hari dan downtime lazimnya antara pukul 1–4 pagi," tambah dia.
Indodax adalah salah satu startup penyedia layanan jual-beli aset kripto besar di Indonesia yang sejak Rabu (11/9/2024) pagi diduga sedang mengalami serangan siber. Indodax masih melakukan pemeriksaan forensik dan hingga artikel ini ditulis, situs resmi perusahaan belum dapat diakses.
Kami masih dalam proses investigasi kasus ini. Untuk pengguna Indodax tidak perlu khawatir karena Indodax akan menanggung kerugian atas kasus hacking ini. Your assets are SAFU. https://t.co/0reNGM2z17
— William Sutanto (@WilliamSutant0) September 11, 2024
Oscar Darmawan mengatakan penyelidikan dilakukan dengan melibatkan pihak eksternal cyber security investigator. Co-founder Indodax William Sutanto dalam keterangan lanjutan menjamin dana trader anggotanya aman. Perusahaan akan menanggung seluruh kerugian. "Your assets are SAFU," terang dia.
SAFU (Secure Asset Fund for Users) atau Dana Keamanan Aset untuk Pengguna adalah istilah yang erat di industri aset digital kripto dimana banyak platform, termasuk Indodax, memberi garansi keselamatan aset dari serangan peretas atau insiden keamanan lainnya.
(wep)