Lonjakan harga emas dunia disebabkan oleh rilis data ekonomi terbaru. Departemen Ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) melaporkan, klaim tunjungan pengangangguran di Negeri Adikuasa pada pekan yang berakhir 7 September naik 2.000 dari minggu sebelumnya menjadi 230.000.
Sementara di Eropa, bank sentral ECB memutuskan untuk kembali memangkas suku bunga acuan. Dalam rapat September, Gubernur Christine Lagarde dan kolega sepakat untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke 3,5%
Perkembangan data ketenagakerjaan di AS dan penurunan suku bunga adi Benua Biru diyakini akan makin memancing Federal Reserve untuk melakukan sesuatu, Dalam rapat pekan depan, bank sentral AS itu juga diyakini akan menurunkan suku bunga acuan.
Mengutip CME FedWatch, kemungkinan pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 bps ke 5-5,25% dalam rapat bulan ini mencapai 72%. Sementara peluang penurunan 50 bps jadi 4,74-5% adalah 28%.
Saat The Fed sudah mengikuti langkah ECB, maka boleh dibilang fase pelonggaran moneter global resmi dimulai. Ini akan membuat berbagai bank sentral di dunia mengambil langkah serupa, menurunkan suku bunga.
Emas adalah aset yang tidak menawarkan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
(aji)