Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, kontribusi total aset AAI tercatat sebesar US$5,43 miliar (Rp83,77 triliun) atau mencerminkan porsi 52,9% dari total posisi aset ADRO hingga pertengahan tahun ini yang sebesar US$10,26 miliar (Rp158,2 triliun). Meski demikian, total tersebut menurun dari posisi akhir Desember yang tercatat sebesar US$7,06 miliar.

Selain itu, AAI juga berkontribusi menyumbang pendapatan usaha ke ADRO sebesar US$2,65 miliar (Rp40,96 triliun) atau setara 89,4% dari total pendapatan usaha ADRO sepanjang pertengahan tahun ini yang sebesar US$2,97 miliar (Rp45,83 triliun).

Alhasil, AAI pun turut menyumbang laba bersih tahun berjalan ADRO sebesar US$922,7 juta (Rp14,22 triliun). Torehan ini lebih besar atau setara 104,8% dari laba bersih ADRO yang sebesar US$880,1 juta (Rp13,57 triliun). 

Itu disebabkan lantaran adanya nonrecurring gain sebesar US$322,9 juta pada laba bersih AAI yang dieliminasi pada laba bersih ADRO.

Di sisi lain, AAI juga memiliki saham-saham pada beberapa perusahaan lain yaitu PT Adaro Indonesia, PT Paramitha Cipta Sarana, PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Mustika Indah Permai, yang memproduksi batu bara termal berkalori menengah dengan kadar polutan rendah.

AAI juga memiliki saham-saham pada dua perusahaan pertambangan batu bara termal yang saat ini sedang dikembangkan, yaitu PT Pari Coal dan PT Ratah Coal.

Adapun, nilai rencana transaksi penjualan saham AAI tersebut merupakan hasil pertimbangan penilaian saham dari tim independen. 

(wep)

No more pages