Logo Bloomberg Technoz

@CyversAlerts menambahkan bahwa telah terjadi lebih dari 150 transaksi. Nilai kerugian Cyvers  taksir mencapai US$18,2 juta (sekitar Rp282,1 miliar).

Usai menjadi banyak perbincangan dan viral, Indodax merespons melalui unggahan pukul 8.37, hari yang sama bahwa perusahaan tengah melakukan pemeliharaan sistem didasari atas potensi indikasi keamanan.

Kronologi Transaksi Kripto Mencurigakan di Indodax Selengkapnya

Namun pada saat yang sama Indodax kemudian membuat kampanye giveaway sebesar total 3 JUTA RUPIAH tiap 1 jam untuk 3 orang pemenang selama masih maintenance.

Menurut Heru keputusan Indodax bag-bagi giveaway “tidak pas waktunya, seolah mengalihkan isu. Seolah tak terjadi apa-apa.”

Dalam prosedur penanganan atau pemeliharaan sistem, lanjut Heru, seharusnya dilakukan pada malam hari. Periode downtime lazimnya antara pukul 1–4 pagi.

“Ini kalau UU PDP [implementasi aturan UU Perlindungan Data Pribadi melalui lembaga pengawas PDP] berlaku kena sanksi lebih berat,” jelas dia.

Sudah 48 jam Situs Indodax Gagal Akses, Masih Maintanance

Beberapa trader anggota Indodax mulai menyampaikan kritik atas ketidakjelasan masa pemeliharaan berakhir. Mereka menginginkan kepastian dana yang tersimpan aman, tidak hanya berdasarkan janji dari petinggi Indodax.

“Tolonglah setidaknya berilah kepastian kapan MT nya selesai...agar semua nasabah agak tenang itu duit ga sedikit juga kan.... Kami semua menantikan jawaban yang REAL dan PASTI bukan jawaban dari BOT dan tolong hargailal kepercayaan kami...trima kasih,” jelas pemilik akun @momalkita di X.

“Kompensasi giveaway?? yang dirugikan seluruh member yang dapet giveaway orangnya itu² aja adil dari mananya?? rusak sudah kepercayaanku ama exchange satu ini,” tulis akun @ZackLauda.

Saran buat @indodax setelah normal semua yg memiliki rek indodax mesti di kasi kompensasi atas kerugian maintance/kecolongan data. Misalnya brp persen dr aset yg member punya bisa berupa rupiah ataupun aset crypto,” tulis akun @ronyli3.

Secara umum bahwa baskor sistem pertahanan siber di Indonesia masih lemah, sehingga berbagai kasus insiden dugaan peretasan dan terakhir menimpa Indodax sudah bisa diprediksi, jelas Heru.

“Selain keamanan sibernya lemah kan juga serangan terhadap layanan2 digital di Indonesia,” papar Heru saat berbincang dengan Bloomberg Technoz. “Terutama layanan-layanan yang terkait dengan perbankan dan layanan keuangan digital.”

Fakta bahwa insiden serangan dengan target platform perdagangan kripto juga telah terjadi jauh sebelum Indodax. Polanya terus berkembang, tidak hanya murni serangan siber. Dapat menjalar sampai runtuhnya sebuah platform secara permanen.

Aktivitas serangan terkini mampu merekayasa transaksi, pengambilan dana atau mengalirkannya melalui platform kripto. “Bahkan lebih parah lagi ya di beberapa negara,” jelas dia.

Kronologi Transaksi Kripto Mencurigakan di Indodax, Dana Aman? (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)

(fik/wep)

No more pages