Logo Bloomberg Technoz

Gejala dan Tingkat Keparahan Infeksi Virus EEE

Dinda Decembria
12 September 2024 19:20

Ilustrasi nyamuk. (Photo By triwidana via Envato)
Ilustrasi nyamuk. (Photo By triwidana via Envato)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Peneliti Global health security, Dr Dicky Budiman MScPH PhD menjelaskan mayoritas orang yang terinfeksi virus EEE (sekitar 95%) tidak menunjukkan gejala atau hanya mengalami gejala ringan. Yakni diantaranya, demam, sakit kepala, gejala mirip flu.

"Setelah masa inkubasi 4 hingga 10 hari, sekitar 5% dari mereka yang terinfeksi dapat mengalami pembengkakan otak (ensefalitis)," kata Dicky dalam keterangannya.

Gejala ensefalitis dapat mencakup:

  • Demam tinggi mendadak
  • Sakit kepala berat
  • Muntah
  • Kebingungan
  • Kejang
  • Koma
  • Ensefalitis akibat EEE sangat serius dan dapat memerlukan perawatan intensif.

Di antara mereka yang mengembangkan ensefalitis, sekitar sepertiga (33%) meninggal dunia. Dua pertiga sisanya mungkin mengalami defisit neurologis permanen, termasuk masalah kognitif, kelemahan, atau gangguan gerakan.

"Orang yang berusia di bawah 15 tahun dan di atas 50 tahun, serta mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, berisiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi ensefalitis,"ungkap Dicky.

Pengobatan dan Vaksinasi

Saat ini, tidak ada pengobatan yang terbukti efektif atau vaksin yang tersedia untuk manusia terhadap EEE. Beberapa klinisi telah mencoba menggunakan steroid untuk mengurangi pembengkakan atau antibodi untuk meningkatkan respons imun, tetapi tidak ada yang terbukti efektif dalam uji klinis besar.