Logo Bloomberg Technoz

Asosiasi menyadur pernyataan Indodax bahwa dana rupiah ataupun aset kripto nasabah perusahaan tetap aman 100% dan mendukung upaya penyelidikan atas insiden keamanan sistem yang dilakukan oleh Indodax. “Para pengguna diimbau untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak valid. Informasi resmi dan terkini dapat diakses di situs web atau saluran media sosial resmi Indodax,” tulis ASPAKRINDO ABI.

Pandu Sjahrir, Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), memberi pernyataan ringkas bahwa 100% dana trader di Indodax aman. Penanganan yang dikerjakan Indodax “sudah di-manage well.” Aftech bersama serta Kementerian Kominfo, yang merupakan pengawas dari Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE),  lanjut Pandu, telah mendapatkan laporan terkait dengan kesalahan sistem yang terjadi di Indodax.

“Katanya [dana nasabah aman] 100% dari sisi pemakai Indodax aman, kami sekarang mengikuti hour by hour dan sudah lapor juga kepada Kemenkominfo,” terang Pandu.

Bappebti

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kasan menyatakan bahwa telah memanggil pihak Indodax untuk meminta klarifikasi terkait kasus tersebut. Saat ini, Indodax, salah satu salah satu Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) yang terdaftar di Bappebti, lanjut Kasan, sedang dalam proses investigasi terhadap sistem yang diduga mengalami peretasan tersebut.

Menteri Kominfo Budi Arie

Budi menjelaskan bahwa keamanan data center di Indonesia masih jadi isu. Bahkan hal ini juga terjadi di negara tetangga, Singapura. “Kerawanan atau keamanan, dan ketahanan siber kita ini kan juga jadi salah satu isu [baru]. Singapura [juga] baru kebakaran juga ya data centernya,” kata Budi di Kantor Kominfo kepada wartawan, Rabu (11/9/2024).

Mengenai kerawanan serangan terhadap data center, Budi justru melemparkan candaan bahwa tempat yang aman untuk dijadikan penempatan data center itu seharusnya di Rumah Sakit Ibu dan Anak, karena tempat tersebut merupakan tempat yang minim menjadi sasaran kejahatan.

Dalam pernyataan terbaru, Kamis, dalam sebuah acara, Budi menyatakan bahwa Kominfo serius melindungi warga negara termasuk kaitannya terhadap data pribadi

Pakar Keamanan Siber

Ardi Sutedja, Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), mengakui bahwa proses mitigasi atas dugaan gangguan yang potensi kerugian US$22 juta tidak bisa dilakukan secara cepat. Prinsip kerja harus berdasarkan kehati-hatian, “terutama terkait bukti-bukti forensik yang diperlukan ketika dilakukan proses audit, baik internal maupun oleh regulator–Bappebti dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maupun pihak kepolisian bila ada ditemukan indikasi perbuatan pidananya.”

Ardi menambahkan, pasti ada dampak finansial berupa kerugian dari setiap peretasan, mengacu pada insiden Indodax, yang diklaim Oscar tidak berpengaruh pada dana trader. Pasalnya telah terjadi kegagalan sistem dan teknologi dalam implementasi. Hal ini “berimbas terhadap integritas teknologi keamanan yang mereka miliki atau sudah tidak andal lagi.”

Insiden peretasan yang diduga menimpa Indodax, lanjut Ardi, bisa memengaruhi kepercayaan anggota atau trader di platform tersebut.

“Disamping itu ada juga risiko terjadinya tuntutan dari pihak ketiga yang semuanya dapat berimbas kepada kondisi finansial penyelenggara platform. Hal ini juga semakin akan dirasakan bila penyelenggara tidak memiliki perlindungan risiko pihak ketiga dalam artian asuransi siber.”

(wep)

No more pages