Logo Bloomberg Technoz

Bangladesh Semrawut, Begini Nasib Proyek PLTS 500 MW Pertamina

Dovana Hasiana
12 September 2024 14:40

Instalasi panel surya raksasa asal China. (dok: Bloomberg)
Instalasi panel surya raksasa asal China. (dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina New & Renewable Energy (NRE) mengatakan masih wait and see soal kelanjutan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 500 MW di daerah Moheshkhali dan di berbagai area lain yang potensial di Bangladesh, menyusul perkembangan situasi ekonomi politik di negara Asia Selatan tersebut.

Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi mengamini perseroan tidak bisa serta-merta menghentikan kerja sama yang termaktub dalam nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) bersama Coal Power Generation Company Bangladesh Limited (CPGCBL) yang baru ditandatangani pada Juli 2024.

“Konteksnya adalah kami percaya setiap negara pasti punya inisiatif untuk bisa segera meredam situasi politik yang ada,” ujar Dicky kepada Bloomberg Technoz, Kamis (12/9/2024).

Panel surya Sun Cable (Sumber: Bloomberg)

Selain itu, Dicky menggarisbawahi MoU dengan CPGCBL – yang diketahui merupakan anak usaha Bangladesh Power Development Board (BPDB) – juga dilandasi dengan MoU antara kedua negara.

Dengan demikian, perseroan juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri mengenai kondisi di Bangladesh. Bahkan, perseroan juga sudah menerima peringatan untuk berhati-hati dalam melakukan transaksi perniagaan dengan Bangladesh.