"Langkah BI untuk menstabilkan rupiah itu menjadi bagian dari pengendalian inflasi. Khususnya inflasi yang bersumber dari luar negeri," katanya.
Faktor ketiga, menurut Perry, tidak lepas dari upaya pemerintah pusat dan daerah dengan 46 kantor BI di daerah dalam mengendalikan inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Kerja sama itu dilakukan guna mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan
"Oleh karena itu inflasi volatile food yang pernah mencapai 11,3% di September 2022 itu turun jadi 5,7%," katanya.
Faktor keempat, ia menilai kebijakan fiskal pemerintah yang menebar insentif berupa pemberian subsidi BBM dan energi telah mampu mengendalikan inflasi harga yang diatur (administered price).
(evs)