Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi Bangladesh Kacau, Bagaimana Nasib Pakta Dagang dengan RI?

Pramesti Regita Cindy
12 September 2024 13:40

Kekacauan usai demo kuota PNS di Bangladesh. (Sumber: Bloomberg)
Kekacauan usai demo kuota PNS di Bangladesh. (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta Kementerian Perdagangan (Kemendag) belum lama ini memperingatkan pengusaha Indonesia untuk berhati-hati dalam melakukan transaksi perdagangan dengan Bangladesh, menyusul perkembangan karut-marut situasi ekonomi politik di negara tersebut.

Menyitir dari laman resmi Direktorat Jendral  Perundingan Perdagangan Internasional (Ditjen PPI), Indonesia sebenarnya memiliki kerja sama perdagangan bilateral dengan Bangladesh secara resmi lewat perundingan Indonesia-Bangladesh Preferential Trade Agreement (IB-PTA) yang diluncurkan di Dhaka pada 28 Januari 2018.

Dari pertemuan tersebut, disepakati terms of reference (ToR) pada November 2018 dan dilakukan pertemuan pertama TNC IB-PTA pada 27 Februari 2019 di Dhaka. Adapun, cakupan dalam perjanjian IB PTA hanya meliputi perdagangan barang atau trade in goods.

Pertemuan terbaru terjadi pada 16—19 Maret 2023 di Bandung, Jawa Barat. Meski awalnya perjanjian dagang ini diharapkan rampung pada akhir Agustus atau awal Septermber 2023, hingga pertengahan Juni 2024 nyatanya Indonesia masih dalam tahap menyelesaikan perundingan IB-PTA dengan memastikan perjanjian tersebut dapat menguntungkan kedua negara. 

Demonstran saat berunjuk rasa di Dhaka, Bangladesh, Senin (5/8/2024). (Febeha Monir/Bloomberg)

Pasalnya, menurut Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, Indonesia juga memahami ketertarikan Bangladesh terhadap akses pasar pakaian jadi. Namun, Indonesia menekankan sensitivitas produk ini karena pangsa pasarnya yang signifikan dan pentingnya industri tekstil dalam negeri.